Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Purwakarta Bingung tidak Dijadikan Zona Merah oleh Pemprov Jabar

Reza Sunarya
25/4/2020 20:32
Purwakarta Bingung tidak Dijadikan Zona Merah oleh Pemprov Jabar
Petugas menutup ruas jalan arteri di Purwakarta, Jawa Barat.(MI/Reza Sunarya)

GUGUS Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melaporkan hingga Sabtu (25/4), tercatat 153 orang dengan status orang dalam pemantauan (ODP), 13 pasien dengan pemantauan (PDP). Sementara, untuk pasien terkonfirmasi positif bertambah 2 orang dari 7 orang positif covid-19

Penambahan dua orang warga Kabupaten Purwakarta terinfeksi virus korona masih dari klaster Gowa Sulawesi Selatan.

"Jadi total ada empat dari sembilan orang dari klaster Gowa," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta dr Deni Darmawan, Sabtu (25/4).

Baca juga: Warga Kota Padang masih Berburu Takjil di Tengah Pandemi Korona

Tambahan penderita covid-19 adalah laki-laki berinisial A dari Kecamatan Purwakarta dan AR dari Wanayasa. Selain itu, ada tiga orang yang diduga terinfeksi covid-19 dari klaster yang sama.

Dikatakan Deni, Kabupaten Purwakarta sudah masuk zona merah covid-19. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum mau memasukan Purwakarta dalam zona merah.

"Sebenarnya Purwakarta sudah masuk zona merah, akan tetapi pemprov belum mau memasukan. Entah kenapa," jelas Deni.

Sementara itu, Untuk mencegah penyebaran virus corona di Purwakarta, petugas gabungan lintas instansi melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dari luar daerah.

"Pemeriksaan dilakukan di tiga pintu tol, terutama pada penumpang kendaraan umun tapi kendaraan pribadi juga diperiksa," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta AK Zanuar Cahyo WIbowo.

Langkah tersebut dilakukan karena petugas menduga banyak warga Purwakarta yang mulai mudik dari luar daerah. Terutama daerah yang menjadi zona merah penyebaran covid-19.(X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya