Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Keluarga dan Tetangga PDP Covid-19 di Blora Jalani Rapid Test

Akhmad Safuan
25/4/2020 09:27
Keluarga dan Tetangga PDP Covid-19 di Blora Jalani Rapid Test
Bupati Blora Djoko Nugroho menyaksikan pelaksanaan rapid test di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Sabtu (25/4/2020).(MI/Akhmad Safuan )

SETELAH satu orang warga Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah menjadi pasien dalam pemantauan (PDP) dan kini dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu, kini keluarga dan warga terdekat wajib menjalani rapid test covid-19. Ada tujuh orang yang menjalani rapid test, Sabtu (25/4) dan hasilnya negatif. Tujuh orang ini merupakan keluarga dan tetangga yang sempat kontak dengan PDP.

Bupati Blora, Djoko Nugroho, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lilik Hernanto dan Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu mengecek langsung pelaksanaan rapid test covid-19 di Desa Kentong, Kecamatan Cepu.

"Awalnya takut karena belum pernah mengikuti pemeriksaan semacam ini. Dan lebih takut juga kalau hasilnya positif korona," kata seorang warga.

Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan pelaksanaan rapid test terhadap warga setelah sebelumnya dilakukan pelacakan oleh tim. Hasilnya beberapa keluarga dan tetangga yang diketahui sempat berhubungan dengan pasien, sehingga untuk memotong mata rantai penyebaran covid-19 ini maka mereka juga harus diperiksa.

Kondisi umum pasien yang saat ini di rumah sakit, lanjut Djoko Nugroho sudah membaik dan sudah siap untuk dipulangkan. Namun ia diminta selama di rumah, pasien harus isolasi mandiri serta tidak melakukan kontak fisik, sambil menunggu hasil swab test dari BTKL Yogyakarta.

"Saya minta juga kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan pasien maupun keluarga pasien, kepada pihak desa dan kecamatan juga diminta untuk ikut mengawasi," ujar Djoko Nugroho.

Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu dr Fatkhur Rokhim mengatakan bahwa untuk pemulangan pasien menunggu kesiapan pihak desa yakni kesiapan sosial keluarga dan masyarakat untuk menerima kepulangan pasien.

baca juga: Dua PDP Covid-19 Brebes Meninggal Sepulang dari Zona Merah

"Nanti kalau kepala desa sudah siap, kami langsung pulangkan pasien," imbuhnya.

Meskipun pulang, demikian Fatkhur Rokhim, tapi ditekankan pasien selama di rumah harus tetap melanjutkan masa isolasi mandiri, tidak kontak fisik dengan keluarga, selalu pakai masker dan jaga jarak. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya