SETELAH negatif dari paparan virus korona atau Covid-19, sejumlah kru dan penumpang kapal pesiar Coral Adventurer akhirnya diizinkan mendarat di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kamis (12/3).
Sebelum merapat, kapal kapal pesiar Coral Adventurer berhenti di jarak 2 mil dari pelabuhan Selasa (10/3). Para kru dan penumpang harus menjalani pemeriksaan kesehatan di zona karantina.
Meski demikian, kapal pesiar yang berisikan 35 kru dan 47 penumpang itu, hanya diizinkan mendarat hanya maksimal 1 jam, mulai 08.30 Wita.
"Sesuai keputusan Pusat Pelayanan Satu Atap Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar kapal itu bersandar pada pagi hari ini dan akan meninggalkan dermaga di hari yang sama," ungkap Kabid Lalulintas Angkutan Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Sirajuddin.
Kapal pesiar asal Australia itu telah melalui serangkaian proses pemeriksaan yang ketat. Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar juga telah melakukan pemantauan dan pengawasan sejak kedatangan kapal pesiar MV Coral Adventurer Voy 002. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19
KKP Kelas I Makassar melakukan sejumlah langkah mulai dari menyiapkan tim boarding yang terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, admin, analis laboratorium, dan tim kesehatan. Kemudian, menyiapkan perlatan thermal infrared gun, health alert card (HAC), boarding medic kits, dan bahan Fesinfekatan.
Terpisah, Ketua KKP Makassar Darmawali Handoko menyatakan sebelumnya kapal pesiar tersebut dipasangi isyarat karantina atau bendera Q. Pihaknya juga melakukan asesment dokumen kesehatan kapal dari hasil pemeriksaan pelabuhan sebelumnya. Seluruh kru dan penumpang kapal diberikan HAC.
Dari serangkaian pemeriksaan itu, kata Darmawali, tidak adanya faktor risiko atau tanda-tanda kesakitan dari kru maupun penumpang. Suhu tubuh kru dan penumpang juga dinyatakan dalam batas normal, tidak ditemukan orang sakit, tidak ditemukan faktor risiko lingkungan, serta kapal diberikan izin karantina atau COP.
"Terakhir semua kru dan penumpang kapal menjalani pengukuran suhu tubuh dengan thermal infrared gun dan tanda radang pada tenggorokan juga dilihat untuk menentukan ada tidaknya gejala dan tanda Covid-19," tutup Darmawali. (LN/OL-09)