Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wapres Tinjau Rekonstruksi Bangunan Pascagempa NTB

Indriyani Astuti
20/2/2020 09:04
Wapres Tinjau Rekonstruksi Bangunan Pascagempa NTB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) meninjau pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) untuk korban gempa Lombok.(ANTARA/Ahmad Subaidi)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau lokasi Rekonstruksi Bangunan Pascagempa di Desa Gontoran Barat, RT. 01, Kota Mataram, Rabu (19/2).

Pada kesempatan tersebut, Wapres didampingi ibu Wury untuk menyapa dan berdialog dengan para korban gempa yang rumahnya telah diperbaiki.

Wapres menilai rehabilitasi pembangunan rumah-rumah masyarakat sudah berjalan baik.

"Saya melihat hampir seluruhnya, sebagian besar sudah terbangun," terang Ma'ruf seperti dikutip dari rilis resmi Sekretaris Wakil Presiden, di Jakarta, hari ini, Kamis (20/2).

Wapres berharap masyarakat puas dengan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan pascagempa Lombok.

Baca juga: Jembatan Ambruk Diterjang Banjir Akses Dua Desa Terputus

Wapres mengimbau masyarakat untuk tetap semangat dalam berjuang membangun kehidupan yang lebih baik lagi pascamusibah.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tektonik melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2019.

Bencana itu menimbulkan korban sebanyak 562 orang meninggal dunia, 1.886 orang luka-luka, dan 344.150 orang mengungsi.

Para korban tersebut tersebar di 7 Kabupaten/Kota meliputi Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.

Sebagai contoh, jumlah korban di Kota Mataram 9 orang meninggal dunia, 64 orang luka-luka, dan 18.894 orang mengungsi.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menuturkan ada lebih dari 226 ribu unit rumah dengan katagori rusak berat, sedang, dan ringan yang perlu diperbaiki.

"Jadi ini bukan pekerjaan mudah, namun berkat kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah, dibantu TNI dan Polri, serta para relawan, Alhamdulillah sampai hari ini sudah hampir 200 ribu unit rumah yang selesai dibangun," paparnya.

Sisanya, jelas Doni, akan dipercepat, meski ada hambatan yang disebabkan oleh pergantian personil di lapangan.

"Memang dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, ada sedikit kevakuman karena terjadi pergantian dari unsur TNI," urainya.

Namun, ia berjanji pekan depan akan ada penambahan 1000 personil yang memiliki kemampuan konstruksi.

"Mudah-mudahan minggu depan akan ada penambahan jumlah, sama seperti yang dikirimkan Panglima TNI sebelumnya," tandasnya.

Progres Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa

Dalam paparannya, Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Ahmad Rizal Ramdani, menjelaskan bahwa rumah yang sudah selesai sebanyak 155.829 unit dengan rincian rumah kategori rusak berat 48.902 unit, rusak sedang 24.124 unit, dan rusak ringan 82.803 unit.

Sedangkan rumah yang masih dalam pengerjaan, lanjutnya, berjumlah 43.179 unit dengn rincian 22.365 unit rumah rusak berat, 4.216 unit rusak sedang, dan 16.598 unit rumah rusak ringan.

Menurut catatan BNPB, dana bantuan yang diberikan sebanyak Rp 5.707.582.000.000,- terdiri dari BRI Rp 5.396.656.000.000,- BNI Rp 14.215.000.000,- dan Bank Mandiri Rp 296.711.000.000,-.

Kemudian dana yang telah disalurkan kepada masyarakat berjumlah Rp 5.610.367.000.000,- dengan rincian dari BRI Rp 5.300.992.000.000,- BNI Rp 14.215.000.000,- dan Bank Mandiri Rp 295.160.000.000,-.

Sehingga dana yang masih di rekening masyarakat berjumlah Rp 262.431.000.000,- dengan rincian di BRI Rp 126.691.000.000 dan Bank Mandiri Rp 135.740.000.000,- serta di BNI kosong.

Turut mendampingi Wapres pada peninjauan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala BNPB Doni Monardo, Pangdam IX/Udayana Benny Susianto, serta Kapolda NTB Tomsi Tohir.(OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya