Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Runway Diperpanjang, Bandara Ngloram Bisa Didarati Pesawat Boeing

Akhmad Safuan
23/1/2020 10:06
Runway Diperpanjang, Bandara Ngloram Bisa Didarati Pesawat Boeing
Rombongan Komisi D DPRD Jawa Tengah saat kunjungan kerja ke Bandara Ngloram, Blora, Rabu (22/1/2020).(MI/Akhmad Safuan )

PEMBANGUNAN Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora dikebut. Bandara di ujung timur Jawa Tengah ini diproyeksikan memiliki landasan (runway) hingga 2.000 x 45 meter dan dapat didarati pesawat Boeing 737-600. Ditargetkan pada 2022 sudah beroperasi penuh. Selain belum terselesaikan secara umum sarana dan prasaeana bandara seperti terminal penumpang, gedung kantor, jalan akses ke bandara dan lapangan parkir, juga yang lebih utama adalah pemanjangan landasan yang baru tercapai 1.200 - 30 meter.

Untuk menunjang kesempurnaan dan kebutuhan sebuah bandara komersial, pembangunan landasan pacu terus dikebut. Runway diperpanjang hingga mencapai 1.600 x 30 meter dari sebelumnya 1.200 m x 300 m, dan ditargetkan selesai 2021. Dan kini sedang dilaksanakan termasuk fasilitas pendukung lainnya.

"Selain menyelesaikan pemanjangan landasan pacu, kami juga mengupayakan pembangunan fasilitas penunjang lainnya, seperti pembangunan gedung kantor, terminal, jalan akses bandara, tempat ibadah, tempat parkir," kata Kepala Satker Pelaksana Proyek Bandara Ngloram, Abdul Rozaq, Kamis (23/1).

Tahun ini dilaksanakan pembangunan terminal penumpang dengan pagu anggaran sekitar Rp30 miliar, dan dilakukan 4 tahap pengembangan Bandara Ngloram Blora. Yakni tahap pertama runway akan diperpanjang menjadi 1.400 x 30 meter, apron 84 x 60 meter, dan terminal penumpang seluas 240 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 50.000 penumpang per tahun.

Pada tahap kedua, lanjut Abdul Rozaq, dilakukan pengembangan runway menjadi 1.600 x 30 meter, apron menjadi 127 x 90 meter, terminal penumpang menjadi 2.013 meter persegi dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun serta runway diperpanjang menjadi 1.850 x 45 meter. Apron menjadi 168 x 90 meter dan terminal penumpang menjadi 3.726 meter persegi dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.

Rozaq menambahkan pada tahap terakhir, direncanakan runway akan memiliki panjang 2.000 x 45 meter, apron seluas 168 x 90 meter untuk menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600, serta terminal penumpang yang luasnya 5.216 meter persegi dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun.

Sehari sebelumnya Komisi D DPRD Jawa Tengah bersama Dinas Perhubungan dan Bappeda Jawa Tengah pada kunjungan kerja di Kabupaten Blora guna meninjau perkembangan pembangunan Bandara Ngloram. Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri bersama anggota lainnya selain mempertanyakan progres pembangunan Bandara Ngloram Blora juga kendala yang dihadapi serta target penyelesaiannya.

"Pembangunan bandara tidak hanya di Blora saja, di Jawa Tengah ada beberapa wilayah yang sedang melakukan pembangunan bandara, yakni Bandara Dewandaru Karimunjawa, Wirasaba dan pengembangan bandara di Cilacap, tentu ini harus dilakukan secara berimbang," ujar Alwin Basri.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso menambahkan agar pembangunan bisa direalisasikan bersama.

"Masyarakat juga sudah berharap bisa terselesaikan, sehingga bisa langsung menggunakan fasilitas ini guna mempermudah transportasi udara," imbuhnya.

baca juga: Sambut Imlek 2571 GLZoo Bagi-Bagi Angpao

Sedangkan untuk bandara Dewandaru Karimunjawa, menurut Kepala Bandara Dewandarum Yoga Komala selaku koordinator proyek Bandara Ngloram mengatakan jalan akses ke bandara segera diperbaiki. Hal ini menjadi salah satu faktor penting untuk menuju ke lokasi bandara dan ditargetkan pada Desember 2020 sudah bisa dipakai. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya