Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
GEMBONG Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah Sinak Kabupaten Puncak, Iris Murib, dibekuk tujuh personel Satgas Operasi Nemangkawi saat berada di Kali Pindah-Pindah di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Kamis (21/11), sekitar pukul 14.21 WIT.
Polisi terpaksa melumpuhkan Iris Murib karena melawan saat hendak diamankan.
"Yang bersangkutan sudah lama kami ikuti. Syukur dia masih hidup sehingga kami akan coba mengungkap jaringannya," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Timika, Sabtu (23/11).
Kapolda mengatakan Iris Murib memiliki rekam jejak dalam serangkaian aksi kekerasan di beberapa wilayah pedalaman Papua dalam beberapa tahun terakhir. Pimpinan KKB Sinak itu tidak saja melakukan serangkaian aksi teror penembakan dan perampasan senjata api di Sinak, tetapi juga di Ilaga (ibu kota Kabupaten Puncak), Puncak Jaya hingga ke Bilogai Kabupaten Intan Jaya.
Baca juga: Kapolda Papua Peringatkan Adanya Pergerakan KKB di Mimika
Pada Desember 2014, kelompok Iris Murib merebut dan merampas senjata api dari tangan dua anggota Brimob saat sedang menyiapkan tempat acara untuk kegiatan Natal di Ilaga. Senjata api yang dirampas itu kemudian dipakai untuk menembak dua anggota Brimob, yakni Thomson Siahaan dan Ari Apriyanto hingga meninggal dunia di tempat kejadian.
"Saat kejadian itu saya masih Waka Polda Papua dan turun langsung ke Ilaga untuk ikut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Iris Urib salah satu pelakunya," ungkap Paulus.
KKB pimpinan Iris Murib juga diketahui terlibat dalam penyerangan Markas Polsek Sinak pada 2015. Penyerangan dilakukan pada malam hari saat anggota Polsek Sinak sedang beristirahat menonton televisi di markasnya. Secara tiba-tiba, KKB pimpinan Iris Murib menyerang dari arah belakang hingga menyebabkan tiga anggota Polri gugur dan seorang lagi berhasil menyelamatkan diri setelah melompat dari tempat duduknya.
Kelompok bersenjata tersebut juga membawa kabur delapan senjata api dan sejumlah amunisi. Kapolda mengatakan Iris Murib selama beberapa waktu terakhir berada di sekitar Timika untuk mencari amunisi dan berbagai perlengkapan lain untuk kepentingan melakukan teror penembakan pada 1 Desember 2019.
"Mereka rencananya akan bergabung dengan kelompok lain yang sementara dalam perjalanan dari berbagai wilayah melintasi Sugapa Intan Jaya. Rencananya mereka akan bergabung dengan kelompok dari Timika untuk melakukan aksi bertepatan dengan 1 Desember," tutur Paulus.
Iris Murib sudah dibawa ke Jayapura sejak Jumat (22/11) dan sementara ini sedang dirawat di RS Bhayangkara Jayapura.(OL-5)
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Pendalaman keterangan saksi juga penting untuk memastikan posisi dan pembelian jet pribadi itu. Terbilang, kendaraan udara itu diyakini ada di luar negeri.
Papua tengah disorot akibat tambang nikel di Raja Ampat yang kaitannya dengan sumber daya alam dan masalah kesejahteraan. Perlu pendekatan bukan hanya keamanan menyelesaikan masalah Papua
KETUA Fraksi Golkar M. Sarmuji menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diserang oleh pengusaha 'hitam' yang merasa dirugikan oleh kebijakannya. Itu berkaitan dengan tambang nikel di Raja Ampat
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KETUA DPRD DKI Jakarta Khoirudin mendorong pemerintah provinsi agar memperketat keamanan di seluruh taman yang beroperasi 24 jam.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
RUMAH produksi Falcon Pictures kembali menghadirkan film terbaru bergenre thriller misteri berjudul Dendam Malam Kelam. Disutradarai oleh Danial Rifki,
KEPALA Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengakui tidak semua wisatawan asing yang datang ke Bali bisa berperilaku dengan baik.
Deportasi yang menargetkan sekitar 700.000 imigran gelap yang memiliki catatan kriminal.
Fokus dari kegiatan patroli dini hari itu adalah pengamanan dan pencegahan potensi gangguan kamtibmas yang sering terjadi pada malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved