Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JUMLAH balita terindikasi kekurangan gizi (malnutrisi) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berdasarkan data pada 2018 sekitar 19,6% atau lebih kurang 210.750 orang. Kondisi tersebut jadi perhatian sekaligus keprihatinan sejumlah pihak. Sebab berdasarkan batas maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (Wolrd Health Organization), jumlah penderita kurang gizi tak boleh lebih dari 10%.
"Kalau berhitung angka, jumlah balita yang terindikasi kekurangan gizi di Kabupaten Cianjur relatif masih tinggi," kata anggota DPR dari Fraksi PKB, Neng Eem Zulfah Hiz, Kamis (17/10).
Eem fokus menyikapi kondisi tersebut. Sebab, Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor merupakan basis konstituen yang mengantarkannya ke Senayan. Bersamaan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, Eem pun mengajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah cukup dan tidak berlebihan.
Indonesia menghadapi persoalan pangan yang hampir sama dengan berbagai kasus di dunia. Permasalahannya cukup kontras. Di satu sisi sebagian masyarakat mengalami obesitas atau kegemukan. Di sisi lain terdapat masyarakat yang masih menderita gizi buruk, kurang gizi, ataupun stunting," sebut Eem.
Data yang diperolehnya dari Kementerian Kesehatan RI, pada 2019 menunjukkan Indonesia berada pada posisi 10 di antara deretan negara dengan jumlah penderita obesitas terbanyak. Di sisi lain, lanjut Eem, pada 2018, tercatat sebanyak 17,7% balita di Indonesia mengalami masalah gizi.
"Salah satunya masalah kekurangan gizi balita di Kabupaten Cianjur. Kondisi ini harus menjadi keprihatinan kita semua," terangnya.
Obesitas dan malnutrisi ataupun stunting, kata Eem, masalahnya sama, yakni asupan gizi. Obesitas dipicu pola makan yang kurang baik, berlebihan, dan kurang aktivitas terutama olahraga. Sementara penyebab stunting, gizi buruk, dan kurang gizi, lebih banyak dipicu faktor ekonomi dan pengetahuan masyarakat.
"Masyarakat yang punya kelebihan makanan diharapkan memanfaatkannya secukupnya, tidak berlebihan, sehingga tidak berpotensi untuk mengalami obesitas. Sementara itu, di sisi lain, kita dorong perbaikan ekonomi masyarakat kurang mampu yang masih mengalami kekurangan gizi," tandas Eem.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan masalah kesehatan anak di Kabupaten Cianjur, selain kurang gizi, juga stunting dan gizi buruk. Namun berbeda dengan malnutrisi yang angkanya masih cenderung tinggi, kasus stunting dan gizi buruk bahkan menunjukkan kecenderungan penurunan.
"Kondisi stunting sebelumnya 41,7%, sekarang turun jadi 14,9%. Begitu juga gizi buruk sekarang 3,9% dari yang diprasyaratkan tak boleh lebih dari 5%. Artinya, soal stunting dan gizi buruk, di Kabupaten Cianjur sudah lebih baik," ungkapnya.
baca juga: Dampak Kekeringan, Dinas Sosial Flotim Salurkan Beras Cadangan
Banyak faktor penyebab terjadinya stunting, gizi buruk, maupun kurang gizi. Utamanya lebih disebabkan faktor ekonomi keluarga.
"Tapi yang pasti pemerintah akan fokus menangani masalah gizi anak," pungkasnya. (OL-3)
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang saja, ternyata Vitamin K juga sangat memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh lainnya.
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved