Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Stok Habis, Operasi KPSH di Flotim Tanpa Terigu dan Gula Pasir

Alexander P Taum
25/9/2019 15:40
Stok Habis, Operasi KPSH di Flotim Tanpa Terigu dan Gula Pasir
Kasub Divre Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Pieter E. De Haan(MI/Alexander P Taum)

SEBANYAK 50 ton gula pasir dan 5 ton terigu yang dipesan Bulog SubDivre Larantuka dari pulau Jawa belum dapat dikirim ke Flores Timur dan Lembata. Akibatnya, Operasi Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di Perum Bulog Sub Divre Larantuka dan Lembata digelar tanpa komoditas terigu dan gula pasir.

Bulog Sub Divre Larantuka membawahi wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata kini hanya menggelar Operasi Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan menyertai komoditas minyak goreng dan beras. Padahal, permintaan untuk komoditas gula pasir dan terigu sangat tinggi.

Kasub Divre Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Pieter E. De Haan, menjelaskan, gula pasir dipesan dari Semarang, Jawa Tengah, sedangkan tepung terigu dipesan dari Surabaya, Jawa Timur.

"Untuk sementara, operasi Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di sini hanya menjual beras dan minyak goreng. Sedangkan untuk menjawab tingginya permintaan pasar, kami sudah pesan 50 ton gula pasir dan 5 ton tepung terigu, saat ini sedang dikirim dari Surabaya, Jawa Timur. Ini dalam jumlah banyak sehingga sedang diurus pengirimannya dari Surabaya," ungkapnya.

Baca juga: Tunggakan Pelanggan PDAM di Flotim Capai Rp3 Miliar

Ia menjelaskan operasi Ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) merupakan program pemerintah guna menekan gejolak harga di pasar. Dalam operasi pasar, bulog setempat melepas harga beras per kilogram seharga Rp9 ribu sedangkan minyak goreng seharga Rp13 ribu per kilogram. Agar masyarakat tidak bingung, serta memudahkan masyarakat membeli dengan harga terjangkau. Operasi pasar di Flores Timur dilaksanakan di kantor Bulog, pemukiman dan pasar-pasar.

Sub divre Larantuka membawahi dua kabupaten Flotim dan Lembata, Flotim sebanyak 2.000 ton sementara Lembata 500 ton. Kebutuhan stok tergantung dari Moove atau pengiriman barang dari luar. Flotim dan Lembata bukan daerah produsen pangan, sehingga pasokan beras didatangkan dari Jatim dan NTB.

"Stok Beras untuk Kabupaten Flotim 3.000 ton, Lembata 1.500 ton. Penyiapan stok karena pasar. Sehingga untuk Sub Divre Larantuka, selalu tersedia stok beras 4.500 ton per tahun, termasuk persiapan lebih untuk tiga bulan. Untuk operasi pasar saat ini disediakan 1.000 ton," tutur Pieter De Haan.

Selain itu, Pieter menjelaskan menghadapi hari raya Natal dan Tahun Baru pihaknya tengah memasok sosis dan bakso.

"Untuk persediaan menjelang Natal dan tahun baru kita pasok  lagi sosis. Kita mau uji coba jual. Di daerah lain sudah jalan dan kita jajaki laku atau tidak dengan pasokan awal 2 ton. Bakso juga begitu, kita coba suplai untuk kebutuhan pedagang bakso dari bulog. Tetapi untuk memasok daging untuk bakso, kita butuhkan cold storage, biar  sosis dan daging untuk bakso tidak cepat rusak," tukasnya.

Ia memastikan stok pangan di wilayah Sub Divre Larantuka, yakni di wilayah kabupaten Flores Timur dan Lembata aman. Untuk menekan gejolak harga pasar, operasi akan terus dilaksanakan hingga akhir tahun.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya