Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Suhu Panas Diduga Pemicu Ledakan Markas Brimob

Ferdian Ananda Majni
15/9/2019 07:30
Suhu Panas Diduga Pemicu Ledakan Markas Brimob
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat.(ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

MABES Polri mengirimkan tim forensik dan Inafis dari Jakarta untuk memastikan pemicu ledakan di Markas Brimob Polda Jawa Tengah yang menyebabkan komandan batalyon terluka dan belasan rumah rusak.  

Tim Puslabfor Mabes ­Polri ditugaskan melapis Tim ­Penjinak Bom dan Inafis Polda Jateng. “Mabes Polri sudah ­mengirimkan tim forensik dan Inafis ke Semarang,” cetus Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Sabtu (14/9).

Gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom militer Mako Brimob Srondol Polda Jateng meledak Sabtu (14/9) pagi pukul 07.00 WIB. Dentuman keras terdengar beberapa kali hingga berhenti pukul 08.00.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu kecuali seorang mengalami luka di bagian kepala, yakni Komandan Batalyon Gegana Brimob Srondol.

“Warga sekitar langsung dievakuasi sejak ledakan pertama terjadi,” terang Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel.

Seorang warga yang tinggal persis di sebelah markas Brimob, Wardoyo, 60, menyebutkan ledakan beruntun sekitar satu jam membuat tembok bergetar dan menyebabkan kaca rumahnya pecah. “Saya semula mengira personel Brimob sedang latihan,” imbuhnya.

Warga lain yang terdampak, Yudi Rahayu, 54, mengaku sangat panik dan segera lari meninggalkan rumah bersama dengan para tetangga.

Tercatat belasan rumah ­sekitar area Mako Brimob rusak.

Untungnya lokasi terpisah dengan gudang senjata dan tempat penyimpanan amunisi Brimob Polda Jateng sehingga dampaknya cepat dapat diatasi.

Siang harinya personel kepolisian datang untuk mendata rumah yang rusak dan langsung memperbaiki. Tujuh mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mendingin­kan gudang.

Menurut Kapolda Jateng, di gudang itu terdapat sekitar 30 bahan peledak, paling banyak granat. Bahan peledak dimaksud sisa Perang Dunia II, di antaranya 6 mortir besar berukuran 120 cm dengan diameter 60 cm, 3 mortir sedang ukuran panjang 75 cm dengan diameter 80 cm, delapan mortir kecil ukuran 30 cm dengan diameter 25 cm, serta 1 bom ranjau ukuran 55 cm diameter­ 80 cm. “Kami menunggu dimusnahkan karena tidak punya alatnya,” imbuhnya.

Sejauh ini penyebab ledak­an gudang Mako Brimob Polda Jateng di Jalan Perintis ­Kemerdekaan, Kota Semarang, itu diduga karena suhu udara.

“Dugaan sementara seperti itu. Bom-bom sisa peninggalan Perang Dunia II itu sudah cukup tua dan memiliki tingkat sensitivitas tinggi. Salah satu pemicu ledakan bisa karena udara panas,” sambung Brigjen Dedi Prasetyo.

Meskipun demikian, untuk memastikan secara saintifik faktor penyebab, tim forensik dan Inafis sudah tiba di ­Semarang untuk bekerja. (Fer/HT/Ant/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya