Kabut Asap Selimuti Kota Jambi

Solmi
31/7/2019 14:05
Kabut Asap Selimuti Kota Jambi
Ilustrasi(Mi/Denny Susanto )

KENDATI terlihat tipis dan muncul fluktuatif, kabut asap yang diduga berasal dari kebakaran lahan gambut  di Kecamatan Kumpehulu, Kabupaten Muarojambi mulai menyelimuti langit di Kota Jambi. Pemantauan Media Indonesia, kabut asap dari lokasi lahan yang terbakar di daerah perbatasan Kota Jambi-Kabupaten Muarojambi muncul fluktuatif pada pagi hari.

"Tampak semenjak Selasa pagi kemarin. Kabut asap membuat cahaya matahari terhalang," ujar Yanto, warga Kelurahan Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Rabu (31/7).

Munculnya kabut asap juga terdeteksi oleh pihak Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha, Jambi. Menurut Kepala BMKG Addi Setiadi, kemunculan asap kebakaran lahan tersebut sekitar pukul 07.00 WIB dengan jarak pandang mata normal (2.500 meter), turun ke kisaran 2.100 meter.

Menurut catatan BMKG, dari 30 titik panas yang terpantau satelit di Provinsi Jambi, lebih dari separuh (19 titik) berasal dari kebakaran lahan gambut di Kecamatan Kumpehulu, Muarojambi yang relatif dekat dengan Kota Jambi. Sisanya, tersebar di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Tebo, Merangin, Tanjungjabung Barat dan Kabupaten Sarolangun.

Sementara itu menurut Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Jambi, Bachyuni Deliansyah merilis, sedikitnya luas kebakaran hutan dan lahan di Jambi sepanjang Januari hingga akhir Juli 2019, tercatat seluas 171 hektare.

Untuk meredam ancaman kebakaran lahan memburuk, Pemerintah Provinsi Jambi, semenjak 23 Juli 2019 telah menaikan satus ancaman karhutla menjadi siaga darurat. Komando penanganannya dipercayakan kepada Danrem 2042 Garuda Putih, Kol Arh Elphis Rudy.

baca juga: Turunkan Hujan Selama 3 Hari Berhadiah Rp5 Miliar

Dikatakan Bachyuni, untuk efektivitas pemadaman di lahan gambut sulit, Satgas Karhutla Jambi sudah meminta bantuan dua unit pesawat helikopter water bombing, dan satu unit heli untuk patroli udara ke lokasi rawan terbakar. (OL-3)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya