Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
DIREKTUR Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kantor Regional (KR) 8 Bali dan Nusa Tenggara, Rochman Pamungkas, minta perbankan melakukan analisis secara hati-hati sebelum menyalurkan kredit. Hal itu mengantisipasi terjadinya kredit macet (non performing loan).
Rochman mengatakan itu saat membawakan materi 'Perkembangan Industri Jasa Keuangan di KR 8 Bali dan Nusa Tenggara' dalam Pelatihan Wartawan Bali, Nusa Tengara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, di Lombok, Minggu (30/6).
Sebanyak 50 wartawan dari berbagai media di tiga wilayah tersebut mengikuti pelatihan wartawan yang berlangsung sejak Sabtu (29/6) hingga Selasa (2/7).
Rochman mencontohkan pertumbuhan kredit perbankan di NTT) pada April 2019 melonjak sampai 12,67% year on year (yoy), atau Rp30,06 triliun. Jika dilihat sepanjang tahun yang terjadi atau Januari-April 2019 kredit tumbuh 2,67% (year to date/ytd). Padahal, pertumbuhan kredit tahun sebelumnya jauh di bawah angka tersebut.
"Saya pikir OJK harus awasi. Ekspansi tanpa memperhatikan proses analisis yang hati-hati, ujungnya jadi kredit bermasalah," kata Rochman.
Dia menyebutkan persentase pertumbuhan kredit perbankan di daerah itu lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan di dua provinsi tetangga yakni Bali dan NTB. Di Bali, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 4,91% (yoy) atau Rp87,42 triliun, dan ytd sebesar 1,86%. Adapun di NTB, pertumbuhan kredit perbankan sebeasr 7,95% (yoy) atau Rp41,16%, dan 3,47% ytd.
Baca juga: Polda Kalsel Gelar Lomba Mancing Semarakkan Hari Bhayangkara
Adapun kredit yang dikucurkan di tiga provinsi tersebut masih didominasi konsumsi sebesar 45,74%, kredit modal kerja 34,66%, dan kredit investasi hanya 19,60%.
Rochman juga menyoroti keinginan pemegang saham Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT yang yang dinilai sangat agresif menetapkan target laba sebesar Rp500 miliar tahun ini. Angka itu dinilai terlalu besar bagi pengurus bank tersebut, apalagi pengurus baru dilantik pada Juni 2019.
"Saya pikir OJK harus awasi dengan hati-hati sehingga rencana bisnis yang mereka jalankan bisa tercapai," ujarnya.
Materi lain yang disampaikan dalam pelatihan ini seperti 'Menulis Berita Ekonomi' disampaikan Redaktur Kontan Nurdiana Titis, Perkembangan Finteh Lending oleh Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Finansial Teknologi OJK Hendrikus Passagi, Perkembangan Bank Wakaf Mikro oleh Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro OJK Suparlan, serta kunjungan ke Bank Wakaf Mikro.
Kepala OJK NTB, Farid Faletehan, mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan memberikan pemahanan kepada para wartawan mengenai berbagai kebijakan ekonomi, keuangan dan perbankan, termasuk cara menulis berita ekonomi keuangan dan perbankan yang benar. (OL-1)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved