Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PERTEMUAN para santri milenial dan alumni pesantren Jawa Timur semakin masif dilakukan. Setelah pada Senin (8/4) lalu para santri dan alumni pesantren dari Malang Raya berkumpul, kini giliran santri dan alumni Mataraman berkumpul di Kediri.
Mereka menggelar pertemuan akbar, istigasah, dan doa bersama untuk memastikan kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Gerakan para santri milenial ini juga untuk melanjutkan semangat Ngaji Kebangsaan yang sebelumnya juga mereka gelar bersama Prof Mahfud MD, Ustaz Yusuf Mansur, dan grup band Slank di lapangan Kodam V/Brawijaya pada Minggu (7/4) lalu.
"Semangat Ngaji Kebangsaan kami bawa untuk ditularkan ke para santri milenial dan alumni dari beragam pesantren se-Jawa Timur," kata Gus Aly Romzi, perwakilan pesantren dari Blitar.
Karenanya dalam pertemuan yang digelar di Gedung Serbaguna PCNU Kediri ini, mereka berikrar untuk menjaga agar Pemilihan Umum Presiden berjalan dengan aman dan damai serta mengawal kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf hingga ke tempat pemungutan suara (TPS).
Bagi para santri, kemenangan bagi Jokowi-Ma'ruf sangat penting karena pasangan inilah yang diyakini merupakan pasangan yang memiliki visi yang sesuai dan mampu penjaga marwah Ahlusunnah Wal Jamaah.
Baca juga: DPD Golkar Awasi Calegnya Gunakan Politik Uang
Karenanya, dalam pertemuan di Kediri ini, para santri dan alumni pesantren akan terus bergerak menyosialisasikan paslon 01 serta mengawalnya sehingga para pendukung 01 benar-benar bisa menyalurkan suara mereka hingga ke TPS.
Selain itu, mereka juga akan memastikan seluruh santri di pesantren-pesantren Jawa Timur tidak ada yang tidak menggunakan hak pilihan mereka. Pesantren akan menggerakkan seluruh santrinya ke TPS.
"Jadi ke TPS dulu baru melanjutkan Ngaji. Jadi gerakan ini bisa dinamakan 'coblos Jokowi-Kiai Ma`ruf dulu, ngaji lagi kemudian' atau setelah nyoblos baru melanjutkan ngaji lagi," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Salam 01, Rizmy Al Haytami, mengatakan, dengan gerakan ini, kemenangan pasangan Jokowi-Ma`ruf yang selama ini tergambar di berbagai survei bisa benar-benar terwujud.
"Kami khawatir Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf banyak yang dukung tapi mereka dengan berbagai kesibukan tidak mencoblos, makanya gerakan ini sangat penting untuk mengawal kemenangan. Santri kudu ngaji, tapi ojo lali nyoblos Jokowi," ujarnya.
Dalam acara ini juga sempat dibacakan deklarasi dukungan yang berisi empat poin yakni:
Kami Santri se-Mataraman Berikrar:
1. Akan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Akan menjaga dan melestarikan nilai-nilai ajaran Islam, Ahlussunah Wal Jamaah, ala Nahdlatul Ulama.
3. Akan merapatkan barisan, untuk mendukung pasangan calon nomor 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, sebagai presiden dan wakil presiden representasi santri terbaik.
4. Akan melakukan ikhtiar, lahir dan batin dengan bermunajat kepada Allah untuk kemenangan pasangan nomor 01 serta keselamatan dan keamanan bangsa, dalam pelaksanaan Pemilu 2019 yang damai. (RO/OL-1)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Kasasi ini dipimpin oleh Ketua Majelis Dwiarso Budi Santiarto. Anggota Majelis yakni Arizon Mega Jaya dan Yanto.
Dalam kondisi sosial yang timpang, hanya hakim yang adil yang menjadi harapan masyarakat kecil. Berbeda dengan penguasa atau elite yang tak terlalu terbebani saat terjerat kasus hukum.
Herdiansayah berharap agar majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dari perbuatan Zarof.
Harli mengaku bingung dengan tekanan yang dicetuskan Zarof. Saat ini, Kejagung masih mengusut kasus pencucian uangnya, saat persidangan kasus suap dan gratifikasinya hampir rampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved