Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gus Ipul Sesalkan Penolakan Kampanye Ma'ruf Amin di Pamekasan

Antara
02/4/2019 13:45
Gus Ipul Sesalkan Penolakan Kampanye Ma'ruf Amin di Pamekasan
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf(ANTARA/Zabur Karuru)

KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menyayangkan penolakan dan pengadangan yang dilakukan sekelompok orang terhadap kedatangan calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

"Kita prihatin sekaligus menyesalkan aksi pengadangan terhadap salah satu cawapres yang sebenarnya diperbolehkan menurut undang-undang untuk melakukan perjalanan politik ke mana pun sesuai ketentuan KPU," kata Gus Ipul kepada wartawan, Selasa (2/4).

Jika pengadangan ini dibiarkan, Gus Ipul kawatir akan memicu penolakan-penolakan serupa terhadap calon lainnya. Karenanya, aksi massa seperti yang terjadi di Pamekasan Senin (1/4) kemarin seharusnya bisa dicegah sejak awal.

"Bila ini terjadi dan dibiarkan, bisa memicu di tempat lain akan terjadi pengadangan serupa bagi calon lain," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu.

Karenanya, Gus Ipul mengimbau semua pihak terutama pendukung paslon masing-masing bisa menahan diri agar proses demokrasi kali ini dapat berjalan dengan normal, aman, dan damai.

"Ada sesuatu yang lebih besar yang harus dipikirkan bersama setelah (Pemilihan Umum) 17 April nanti. Siapa pun presidennya, rakyat ini harus sejahtera dan Indonesia menjadi semakin kuat. Itulah hal yang harus dijaga bersama-sama," kata dia.

 

Baca juga: TKN: Pengadangan Kiai Ma'ruf di Pamekasan Provokasi tak Beradab

 

Gus Ipul masih yakin, aksi penolakan terhadap cawapres Ma'ruf Amin bukanlah karakter asli masyarakat Madura. Menurut dia, masyarakat Madura selama ini punya tradisi kuat menghormati tamu. Bisa dilihat kalau ada tamu, pasti orang Madura akan membersihkan rumah, bahkan ada juga yang sampai mengecat rumah. 

"Lebih-lebih jika tamunya adalah seorang ulama. Maka itu, ini (kejadian di Pamekasan) aneh, bukan karakter Madura. Mungkin ada kesalahpahaman, atau terprovokasi, ini bukan asli Madura," tegasnya.

Seperti diberitakan kemarin, pada beberapa orang yang mengenakan atribut bergambar paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencoba mengadang kedatangan Ma'ruf Amin yang akan menghadiri haul dan berziarah ke Makam Kiai Suhro di Pamekasan.

Massa mengadang dengan terus meneriakkan 'Prabowo! Prabowo! Prabowo!' dan membentangkan aneka poster bergambar Prabowo-Sandi. (OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik