Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ganjar Sebut Gaya Komunikasi Jokowi Hangat dan Bersahabat

Haryanto
08/3/2019 17:15
Ganjar Sebut Gaya Komunikasi Jokowi Hangat dan Bersahabat
(MI/Djoko Sardjono)

CALON presiden petahana Joko Widodo diyakini tidak akan menemukan kesulitan berarti dengan pembagian zonasi kampanye yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain karena bahasa tubuhnya yang bersahaja, gaya komunikasi Jokowi dengan masyarakat juga tidak dimiliki penantangnya, Prabowo Subianto.

"Pak Jokowi itu cukup senyum-senyum, salam-salaman ya kan. Itu lebih bisa dibaca dengan perasaan bahwa dia orang jujur, dia orang baik," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (8/3).

Menurut politikus PDIP itu, masyarakat lebih senang disentuh dengan bahasa tubuh yang bersahabat. Tidak perlu dengan ungkapan muluk-muluk dan heroik apalagi dengan sandiwara.

"Lebih love gitu daripada dengan kalimat-kalimat heroik yang kadang kita tidak mengerti, itu pun sering salah. Tapi kalau kemudian orang bisa dipeluk, saya rasa pelukan itu jauh lebih banyak maknanya daripada kata yang berbuih-buih," tegasnya.

Apalagi melihat antusiasme masyarakat ketika melihat Jokowi berkunjung. Kehangatan Jokowi dalam berkomunikasi, membuat masyarakat tidak sungkan menyentuh atau tidak takut untuk sekadar minta swafoto.

"Ya selama ini setiap kunjungan, Pak Jokowi itu dijarah di mana-mana. Dia keluar dari mobilnya itu sudah dijarah, 'pak-pak pingin foto'. Kemarin di Cilacap saja, empat ibu-ibu pingsan, hanya ingin berebut (foto)," tuturnya.

Baca juga: Bawaslu Sebut Jokowi Selalu Cuti saat Kampanye

Terkait zonasi, keputusan diambil lewat pengundian oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rabu (6/3). Pembagian zona ini akan bergantian dua hari sekali. Misalnya, TKN pertama di zona B, dua hari berikutnya di zona A. Hal yang sama juga diterapkan pada BPN.

Zona B meliputi wilayah, Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Papua Barat.

Sementara Zona A terdiri dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

"Mungkin yang perlu kita jaga adalah mari memilih kalimat yang tidak menyakiti yang lain. Mari kita perintahkan jari-jari kita untuk tidak memencet tuts dengan kalimat-kalimat konyol, yang busuk dan tidak
enak. Mari kita konsisten saja. Berpolitik silakan, pilihan beda nggak apa-apa, tapi nggak usah bertabrakan. Nggak usah saling menghinakan dan menistakan," tandasnya.

Ganjar pun mengungkapkan kesiapan seluruh elemen partai, relawan dan simpatisan di wilayahnya berkaitan dengan jadwal kampanye Jokowi di Jawa Tengah. Pergerakan elemen tersebut, tidak bergantung pada turun atau tidaknya Jokowi di Jawa Tengah.

"Jawa Tengah itu dengan atau tanpa kampanye, kita kampanye terus. Beliau datang pasti lebih ramai dan meriah, tidak datang kita juga sangat meriah. Artinya, dengan atau tanpa kampanye terbuka, sebenarnya kita sudah berkampanye," pungkas Ganjar.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya