Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Surya Paloh Bela Perubahan Gaya Kampanye Jokowi

Antara
08/2/2019 21:25
Surya Paloh Bela Perubahan Gaya Kampanye Jokowi
(MI/RAMDANI)

KETUA Partai Nasional Demokrat Surya Paloh membela perubahan gaya capres petahana Joko Widodo yang sekarang dinilai lebih  reaktif/agresif terhadap isu-isu yang digunakan untuk menyerangnya secara politik.

"Ya wajar-wajar saja. Mungkin Pak Jokowi sudah bosan dengan 'style' yang lama, ganti 'style' yang baru. Apa salahnya. Ada variasi-variasi hidup ini. Biar tidak monoton, (tidak) monolog," kata Surya menjawab pertanyaan wartawan usai menemui ribuan kadernya se-eks Karesidenan Kediri, di Tulungagung, Jumat (8/2).

Menurut Surya, langkah Jokowi sudah tepat. Sebab, serangan politik yang diarahkan ke dirinya, khususnya di era pemerintahannya, sudah
mengarah ke fitnah.

Terlebih, saat ini ada di tahun politik di mana intensitas kampanye hitam cenderung meningkat.

Pengusaha media nasional ini mencontohkan soal tuduhan kebocoran anggaran negara (APBN) hingga ratusan triliun rupiah selama pemerintahan Jokowi. Isu yang diembuskan capres lain yang menjadi lawan politik Jokowi itu menurutnya harus dibuktikan.


Baca juga: Surya Paloh Temui Ribuan Kader NasDem di Tulungagung


Jokowi wajib menjawab agar isu atau opini yang dibangun kubu calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo-Sandiaga Uno tersebut menjadi persepsi publik yang seolah menjadi benar.

"Saya bilang, kalau memang itu faktanya ada, terima dan akui. Segera minta maaf sama rakyat. Tapi kalau tidak ada, kasih tahu (rakyat). Memang itu bohong kok. Ngapain rakyat percaya pada kebohongan," katanya.

Terhadap aneka propaganda politik yang terus diproduksi untuk menyudutkan petahana, ia memberi saran agar capres Jokowi dan cawapres
Ma'ruf Amin bersikap sabar.   

Sebab, menurutnya, tidak selamanya reaksi harus dihadapi dengan reaksi. Bangsa ini bangsa kita, dengan segala keunggulan, kehebatan,
termasuk kelemahan dan kebodohannya.

"Terkadang yang rasional menjadi irasional. Sedangkan yang irasional justru bisa menjadi rasional. Nah di situlah gunanya hadirnya para pemimpin. yang mampu memberikan keteladanan. Keteladanan harus hadir di semua pihak," ujarnya.

Surya menegaskan bahwa peran pimpinan partai-partai politik tidak kalah pentingnya dalam pembenahan adab politik dan tata pemerintahan
di Indonesia.

"Karena bagaimanapun kontribusi maupun peran strategis dimiliki partai politik, institusi partai politik ini amat menentukan sekali. Warna politik negeri ini, maju mundurnya negeri ini ditentukan oleh partai politik," ujarnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya