Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Viral Aksi Kekerasaan, Polisi Selidiki Perusahaan Game Art dan Animasi BS

Ficky Ramadhan
14/9/2024 18:02
Viral Aksi Kekerasaan, Polisi Selidiki Perusahaan Game Art dan Animasi BS
Ilustrasi orang yang menjadi korban kekerasan.(Dok. Freepick)

POLISI sudah mengecek perusahaan game art dan animasi 'BS' di Menteng, Jakarta Pusat, menyusul terjadi kegaduhan atas dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKB Muhammad Firdaus mengatakan pihaknya sudah memintai keterangan dari sekuriti di sekitar lokasi. Diketahui perusahaan tersebut sudah beroperasi di lokasi tersebut sejak 2019.

"Didapatkan informasi bahwa perusahaan BS bergerak di bidang industri gim dan animasi. Beroperasi sekitar 2019 dan setahu saksi, pemilik tempat tersebut milik orang asing (Tiongkok). Untuk karyawan laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan," kata Firdaus saat dihubungi, Minggu (14/9).

Baca juga : Tiongkok Kembali Lakukan Tindakan Represif terhadap Muslim Uighur

Firdaus mengatakan jam kerja karyawan di perusahaan tersebut tidak menentu. Bahkan saksi kerap mendapati karyawan perusahaan baru pulang bekerja pada pukul 04.00 WIB.

"Untuk jam pulang karyawan tidak sama, paling cepat pukul 18.00 WIB dan paling lama pukul 04.00 WIB," ujarnya.

Firdaus mengatakan kantor tersebut kini sudah dalam keadaan kosong. Berdasarkan keterangan saksi, kantor sudah tidak ditempati sejak Juli 2024.

Baca juga : Petugas Polisi Inggris Terekam Menendang Pria di Bandara

"Saat ini keadaan situasi kantor BS tutup sekitar bulan Juli 2024 dan tempat tersebut sudah tidak ditempati. Menurut saksi, bahwa sekira pada bulan Juli 2024 tersebut, ada asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah 3 orang dengan keterangan 2 laki-laki separuh baya dan 1 perempuan separuh baya," tuturnya.

Firdaus menambahkan saat ini pihak kepolisian masih mencari karyawan yang diduga menjadi korban. Pihak kepolisian mempersilakan mereka yang menjadi korban untuk membuat laporan.

"Rencana tindak lanjut mencari identitas korban. Melakukan profiling diduga pelaku," ujarnya.

Baca juga : Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang

Diketahui sebelumnya, sebuah postingan viral di media sosial, dinarasikan karyawan perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan. Korban berinisial CS juga bercerita dirinya dieksploitasi hingga harus pulang dini hari.

Saat itu korban yang tengah hamil sampai mengalami pendarahan hingga lahiran prematur. Anak korban juga meninggal dunia. Alih-alih bersimpati, pemilik perusahaan justru memarahi korban lantaran tidak masuk bekerja setelah keguguran.

Tak hanya itu, korban juga dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali pada malam hari. Korban juga dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.

Korban juga bercerita, salah seorang karyawan lainnya bahkan diteror oleh pemilik perusahaan. Saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Dikabarkan perusahaan BS sudah tutup. Namun kini berdiri perusahaan sama dengan inisial LS yang dikabarkan juga dipimpin oleh CL dan KL. (Fik/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya