Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMACETAN di Jalan Raya Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat kian parah. Kemacetan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.
Mantan Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri, mengatakan kemacetan parah terjadi karena pemerintah daerah belum menemukan solusi. Ia mengingatkan Pemerintah Kota Depok segera melakukan upaya mengatasi masalah tersebut.
"Pemda harus mencari jawabannya mengingat ruas itu kerap diwarnai kemacetan parah setiap harinya. Apalagi pada hari libur Sabtu dan Minggu," katanya, Sabtu (20/8).
Baca juga : Lalu Lintas Jalan Margonda-Sawangan Lumpuh Pengendara Terjebak Macet Berjam-Jam
Ia mengatakan, sampai saat ini Pemkot Depok belum menemukan solusi dalam upaya mengatasi persoalan yang saban hari terjadi. Bakal calon Wali Kota Depok ini menilai upaya mengatasi kemacetan di Sawangan seharusnya tidak selalu mengandalkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Namun, ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat yang hingga saat ini belum juga menemukan jawaban. "Menurut saya, kemacetan lalu lintas atau di jalan penghubung Margonda ke wilayah barat Kota Depok harus segera diatasi."
Supian menyoroti persoalan macet Jalan Raya Sawangan. Maklum, sejak delapan tahun lalu hingga saat ini belum dilakukan pelebaran jalan di lokasi tersebut.
Baca juga : Ridwan Kamil Resmikan Underpass Dewi Sartika, Solusi Atasi Kemacetan Depok
Dia menyebut upaya Pemkot Depok kurang gigih untuk meyakinkan pemerintah pusat agar segera melebarkan jalan tersebut. "Sebenarnya sejumlah opsi bisa dilakukan untuk mengatasi kemacetan jalan," ujar dia.
Pertama, menambah badan jalan dengan pelebaran sehingga ada empat jalur di situ. Kedua, dibangun ruas jalan di atasnya. “Bila opsi pertama dipilih maka akan memberi keuntungan warga di sepanjang jalan itu karena lahan yang dibebaskan dihargai di atas nilai jual objek pajak atau NJOP.”
Secara terpisah, Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok Icuk Pramana Putra, memandang upaya mengatasi kemacetan di Sawangan butuh solusi mendesak. Ia mengusulkan pembangunan jalan layang di Jalan Sawangan.
Menurut Icuk, solusi ini lebih irit dibandingkan dengan pembebasan lahan untuk melebarkan jalan. "Itu solusi paling tepat karena menghemat dari sisi anggaran," tandasnya. (J-2)
Jarak tempuh pulang pergi (PP) rute Sawangan-Lebak Bulus ketika jam sibuk yakni 150 menit, sedangkan saat tidak dalam jam sibuk hanya 70 menit.
PULUHAN wilayah di Kota Depok, Jawa Barat terendam banjir yang diakibatkan hujan deras pada Senin (3/3) hingga Selasa (4/3) dini hari, dengan ketinggian air bervariasi antara 50 -170 centimeter
Untuk memastikan perintah itu berjalan, Wakil Wali Kota Depok akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) setiap saat terkait kesiagaan anggota dishub di lapangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan beberapa kota di tanah air tidak bisa menghindari prediksi gempa megatrust yang akan terjadi.
JALUR Margonda menuju Sawangan Kota Depok, Jawa Barat atau sebaiknya mengalami kemacetan yang semakin parah dari hari ke hari dan dikhawatirkan akan mengalami deadlock.
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Lurah Sukamaju Baru Nurhadi mengatakan pihak Kelurahan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memanggil kedua pihak.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved