Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penanganan Macet di Margonda dan Sawangan Depok Prioritas 100 Hari Supian-Chandra

Kisar Rajagukguk
28/2/2025 18:26
Penanganan Macet di Margonda dan Sawangan Depok Prioritas 100 Hari Supian-Chandra
Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah (tengah) saat memberi arahan kepada pejabat Dishub Depok untuk mengurai kemacetan.(MI/Kisar Rajagukguk)

DINAS Perhubungan (Dishub) Depok diminta untuk segera mengurai kemacetan di Jalan Margonda dan Sawangan. Pun dalam waktu kurang lebih tiga bulan atau 100 hari pertama,Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah, akan membuat berbagai kebijakan yang prorakyat.

Personel Dishub Depok diingatkan untuk siaga mengatasi kemacetan dan kesemrawutan di Jalan Margonda dan Sawangan. Dishub juga harus berkolaborasi dengan Satpol PP. "Kami tidak mau tahu, dishub harus standby di lapangan," tukas Chandra, Jumat (28/2).

Guna memastikan perintah itu berjalan, Chandra mengaku akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) setiap saat terkait kesiagaan anggota dishub di lapangan.

Merespons hal itu, Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban DishubDepok, Ari Manggala menyatakan pihaknya siap  menjalankan  perintah tersebut. “Siap, kami akan tempatkan dua petugas di setiap titiknya,” katanya.

 Ari mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi tujuh titik yang sering mengalami kemacetan di Sawangan, yaitu Gang Duren, Pertigaan Arco, Parung Bingung, Jalan Pemuda, Sawangan Permai, Tugu Sawangan, dan Abdul Wahab.

Dishub juga akan  bergerak cepat  mengurai kemacetan di Jalan Margonda Raya, khususnya di segmen tiga yang mencakup flyover UI hingga simpang Jalan Juanda. Sejumlah titik kemacetan menjadi perhatian utama, di antaranya penyeberangan di Pondok Cina, akses keluar-masuk Mal Margo City, serta u-turn di depan gerai Toyota.

“Margonda Raya adalah urat nadi Kota Depok yang menjadi pusat mobilitas masyarakat. Kami  segera mengambil tindakan guna memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan,” kata Ari.

Dishub Depok akan menerapkan sistem pengaturan ulang di beberapa titik. Salah satunya adalah zebra cross Pondok Cina yang akan diberlakukan sistem buka tutup sesuai dengan penhitungan lalu lintas.

"Zebra cross ini nantinya akan diprioritaskan bagi penyandang disabilitas, warga lansia, dan ibu hamil agar aksesibilitas tetap terjamin tanpa menyebabkan kepadatan kendaraan."

Selain itu, imbuh dia, dishub akan menerapkan sistem buka-tutup pada u-turn di depan gerai Toyota berdasarkan jam-jam sibuk baik di hari kerja maupun akhir pekan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi titik-titik pelambatan yang berkontribusi pada kemacetan di ruas jalan utama tersebut.

Tak hanya itu, Dishub Depok juga meminta pengelola Mal Margo City untuk melakukan kajian ulang terhadap analisis dampak lalu lintas (andalalin). Dengan kondisi lalu lintas yang terus berkembang serta penghapusan separator lajur lambat, arus keluar-masuk mal perlu diatur kembali guna menghindari potensi kemacetan yang lebih parah.

Ari menyatakan bahwa evaluasi ini meliputi tiga akses utama Margo City, yaitu pintu masuk di sebelah utara dekat Gramedia, pintu utama yang saat ini digunakan, serta pintu selatan dekat dealer Toyota yang lokasinya terlalu dekat dengan u-turn dan berisiko menimbulkan hambatan lalu lintas.

Selain itu, dishub juga akan melakukan evaluasi terhadap sirkulasi kendaraan di dalam area Mal Margo City dan Hotel Margo, termasuk penyediaan shelter khusus bagi kendaraan online atau aplikator guna mengurangi kepadatan kendaraan yang berhenti sembarangan di sekitar kawasan tersebut.

Tidak hanya fokus pada arus lalu lintas kendaraan, Dishub Depok berupaya meningkatkan kenyamanan bagi pejalan kaki. Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, pemerintah daerah berharap agar jembatan penyeberangan orang (JPO) di Gunadarma dan Margo dapat dilengkapi dengan lift.  "Hal ini dilakukan agar fasilitas tersebut lebih ramah bagi penyandang disabilitas dan lansia, sejalan dengan visi kota yang inklusif," pungkasnya. (KG/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya