Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEMERINTAH Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta mengatakan rencana pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kepulauan Seribu akan tetap memperhatikan aspek keselamatan lingkungan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan pihaknya sudah memiliki Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).
Aturan tersebut menjadi acuan dasar dalam pengembangan di Kepulauan Seribu.
Baca juga : Kepulauan Seribu akan Dijadikan Food Estate Jakarta oleh Pemprov DKI
“Yang materi teknisnya sudah disetujui oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Suharini kepada wartawan, Kamis (28/3)
Adapun dokumen tersebut saat ini sedang diintegrasikan dengan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Pemprov DKI Jakarta, khususnya untuk daerah Kepulauan Seribu.
“Dengan adanya integrasi dua aturan itu nantinya kami boleh memanfaatkan ruang laut tapi dengan rambu-rambu. Makanya pembangunan tetap jalan, tetapi konservasi menjadi bagian yang kami tidak boleh abaikan,” kata Suharini.
Baca juga : Septic Tank BIOTECH Terapkan Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan terkait pembangunan lumbung pangan atau food estate di wilayah kepulauan seribu pada tahun 2025. Heru mengatakan, rencana tersebut masih sebatas kajian.
"Itu masih kajian, apa yang potensi dan bisa mempercepat untuk pangan Jakarta," jelasnya kepada awak media di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/3).
Heru mengatakan, dari hasil kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kawasan tersebut memiliki sejumlah potensi untuk ketahanan pangan Jakarta.
Baca juga : Food Estate Kepulauan Seribu Berongkos Besar, PKS: Butuh Pelabuhan Khusus
"Kajian BRIN dan Bappenas disitu potensi untuk lumbung pangan karena disana kan ada ikan, disana ada rumput laut dan lainnya," ujar Heru.
Lebih lanjut, terkait lokasi yang dinilai strategis tersebut, tidak bisa dibangun di wilayah pesisir seperti Jakarta Utara. Ia mengatakan lokasi tersebut tidak memungkinkan dikarenakan rentan pencemaran air laut.
"Kalau di pesisir dekat Jakarta tidak memungkinkan juga, mungkin ada pencemaran limbah dan sebagainya," ujarnya. (Z-7)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan selain transportasi umum Jakarta, nantinya Transjabodetabek juga diberlakukan tarif Rp80 saat 17 Agustus mendatang.
Pramono sudah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan relokasi untuk para pedagang tersebut.
SEKRETARIS Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mendukung penuh upaya Pemprov DKI Jakarta menaikkan dana operasional untuk RT/RW tahap I sebesar 25 persen.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait persoalan dugaan beras oplos milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya.
Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menilai, faktor utama kebakaran mayoritas disebabkan oleh korsleting listrik yang diperparah oleh meningkatnya konsumsi daya saat cuaca panas.
Untuk penyintas kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, misalnya, bisa memilih rumah susun (rusun) terdekat, yakni Rusun Pasar Rumput.
Sasarannya ialah para guru, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Kelompok Sadar Wisata serta pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
BPD HIPMI Jaya bersama Calon Ketua Umum BPC Kepulauan Seribu, Johannes Kristianto Alves menyelenggarakan kegiatan 'JOIN Yang Berdampak' di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu selain karena potensi keindahan alam dan sejarah, juga karena adanya kemudahan transportasi.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, pada Jumat (4/7).
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meniadakan layanan angkutan kapal menuju Kepulauan Seribu pada Selasa, 1 Juli 2025 karena terdapat risiko gelombang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved