Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi Golkar Basri Baco menjelaskan pentingnya pengalokasian anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk murid-murid sekolah swasta level C dan D di Jakarta.
Menurutnya, tidak semua murid yang menimba ilmu di sekolah swasta berasal dari keluarga mampu. Untuk sekolah-sekolah swasta kelas bawah, sebagian besar murid justru datang dari kalangan ekonomi yang sulit.
"Fakta hari ini, 50% pelajar di sekolah negeri itu orang mampu dan diberikan gratis. Sedangkan, di sekolah swasta yang grade C dan D itu 100% orang tidak mampu dan malah ahrus bayar. Jadi sangat tidak adil," kata Baco di Jakarta, Kamis (21/3).
Baca juga : KJP Siswa Tawuran dan Merokok bakal Dicabut, DPRD : Jangan Cuma Gertak
Ia pun menyebut banyak sekolah yang menahan ijazah para murid lantaran mereka tidak bisa melunasi biaya pendidikan. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengalokasikan anggaran pendidikan secara tepat sasaran.
"Jangan lagi menciptakan kekisruhan karena banyak sekali masalah terkait KJP. Tidak tepat sasaran, tidak adil, dan tidak merata. Daripada begitu, mending kita bikin gratis saja sekalian," jelas Baco.
Baco melanjutkan, selisih anggaran sekolah gratis untuk swasta grade C dan D juga tidak terpaut jauh dengan dana KJP. Paling banyak, Pemprov DKI hanya perlu menambah anggaran Rp1 triliun.
"Contoh, KJP kita habisnya berapa? Rp4 triliun. Ini mungkin tinggal menambah jadi Rp4,8 rtiliun atau Rp5 triliun. Urusan selesai," imbuhnya.
Sejauh ini, Pemprov DKI telah menampung usulan sekolah gratis yang diambil dari pengalihan dana KJP tersebut. Namun, usulan itu masih dikaji dengan berbagai pertimbangan. (Z-11)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Peningkatan jumlah sekolah swasta hampir dua kali lipat kurun beberapa tahun terakhir
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Keputusan tersebut dianggap akan membunuh sekolah-sekolah swasta yang saat ini saja tengah sekarat karena kekurangan murid.
Rano Karno berkeinginan untuk memberi beasiswa pendidikan di sekolah swasta. Hal ini lantaran tidak cukupnya kapasaitas sekolah negeri yang tersedia.
DPRD DKI Jakarta bakal mengawasi anggaran yang bakal dikucurkan Gubernur Anies Baswedan perihal bantuan untuk siswa yang masuk ke sekolah swasta. Dananya mencapai Rp171 miliar.
Penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak tepat sasaran. Sejumlah warga di kawasan Menteng hingga Teuku Umar diketahui menerima bantuan sosial (bansos) tersebut.
Pramono Anung, mengatakan permasalahan pendataan adalah ini dari sengkarut penyaluran Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Kartu Lansia.
CALON Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung mengatakan akan turun langsung untuk memperbaiki langsung pendataan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Suswono akan lanjutkan program-program gubernur sebelumnya karena memang sudah dirasakan oleh masyarakat. Tak hanya dilanjutkan, Suswono juga tegaskan akan ditingkatkan.
KETUA DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar menepis isu bantuan pendidikan KJP yang akan dihapus jika pasangan Ridwan Kamil-Suswono menang pada Pilkada Jakarta
Kepemilikan mobil dikategorikan sebagai keluarga mampu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved