Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH harga bahan pokok seperti beras, telur, cabai, dan daging sapi di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, mengalami kenaikan pada Selasa (12/3) atau hari pertama Ramadan 1445 Hijriah.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Tomang Barat, Anto (47), mengatakan, kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak pekan lalu.
Awalnya, harga cabai merah, cabai rawit, ataupun cabai keriting berada dikisaran Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram (Kg). Namun, sejak pekan lalu sampai saat ini harga cabai tersebut mengalami kenaikan hingga Rp80 ribu-Rp100 ribu per kg.
Baca juga : Ramadan, Harga Bahan Pokok Masih Tinggi di Pasar Gedhe Klaten
"Kalau cabai itu memang mengalami kenaikan sejak minggu lalu, semua jenis cabai naik. Naiknya itu juga bertahap," kata Anto saat ditemui, Selasa (12/3).
Menurut Anto, kenaikan harga cabai pada awal Ramadhan ini adalah hal yang wajar. Hal itu karena permintaan dari masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, ia juga memprediksi kenaikan harga cabai ini akan terus terjadi hingga menjelang Idul Fitri.
"Wajar sih harga cabai naik soalnya permintaan juga naik, sementara petaninya kurang. Saya kira naiknya juga bisa sampai Idul Fitri nanti," ujarnya.
Baca juga : Berkah Ramadan untuk Pedagang di Tanah Abang
Sementara itu, beberapa harga bahan pokok lainnya seperti beras dan telur juga mengalami kenaikan harga. Untuk harga beras mengalami kenaikan hingga Rp14.500-Rp20.000 per liter tergantung jenis berasnya. Sedangkan untuk harga telur menjadi Rp33 ribu per kg dari harga sebelumya Rp28 ribu per kg.
Terkait dengan naiknya beras, salah satu konsumen di Pasar Tomang Barat, Sumirah (52), mengeluhkan kenaikan harga beras tersebut. Menurutnya, di bulan Ramadhan seperti ini seharusnya harga-harga bahan pokok dapat diturunkan agar memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan dapurnya.
"Biasanya saya beli beras 5 kg itu cuma Rp60 ribu-Rp70 ribu, sekarang harganya gila-gilaan bisa sampai Rp90 ribu. Harusnya harga bahan pokok itu dimurahin di bulan puasa kaya gini, supaya kita bisa memenuhi isi dapur kita nih," ujarnya.
Ia berharap, harga-harga bahan pokok tersebut dapat turun lebih cepat. Jangan sampai kenaikan bahan pokok itu masih naik hingga jelang Idul Fitri.
Adapun, selain kenaikan beras dan telur, harga daging sapi juga mengalami kenaikan hingga Rp140 ribu-145 ribu per kg, dari harga sebelumnya Rp135 ribu per kg. (Fik/Z-7)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved