Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DALAM upaya meningkatkan produktivitas pertanian, peneliti dan juga dosen IPB University dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi Ridwan Siskandar dan tim telah berhasil mengembangkan sebuah robot cerdas berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendeteksi penyakit antraknosa pada tanaman cabai.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani dengan cepat. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan hasil panen.
Pada acara Launching Inovasi IPB 2025 di Kampus Dramaga, Rabu (14/5), Ridwan membeberkan, robot yang dikembangkannya dilengkapi dengan teknologi computer vision yang memungkinkan pemindaian visual terhadap tanaman cabai.
"Dengan menggunakan algoritma machine learning, robot dapat menganalisis gambar dan mengenali gejala awal penyakit antraknosa, seperti bercak hitam pada buah. Proses deteksi yang cepat dan akurat ini memungkinkan petani untuk segera mengambil tindakan pencegahan sebelum penyakit menyebar lebih luas," urainya.
Dalam tahap pengujian, Ridwan melanjutkan, robot ini menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi penyakit. Ia menyatakan bahwa robot ini dapat beroperasi di lahan pertanian melalui kendali remote control, sehingga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual.
Hal ini tidak hanya efisien, tetapi juga memungkinkan petani untuk lebih fokus pada aspek lain dari pengelolaan pertanian mereka. Dengan demikian, diharapkan produktivitas pertanian cabai dapat meningkat secara signifikan.
"Robot cerdas ini juga dilengkapi dengan model skid steering, yang memungkinkan manuver yang lebih fleksibel dan efisien di berbagai jenis medan pertanian," jelas Ridwan.
Sistem skid steering memungkinkan robot untuk berbelok dengan lebih tajam dan bergerak di ruang yang sempit, sehingga dapat menjangkau area yang sulit diakses oleh kendaraan besar.
Dengan kemampuan ini, robot dapat melakukan pemindaian dan deteksi penyakit antraknosa secara lebih efektif di seluruh kebun, tanpa merusak tanaman atau tanah.
Keunggulan model skid steering ini juga terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi lahan, baik yang datar maupun berbukit. Hal ini membuat robot lebih andal dalam menjalankan tugasnya, terutama di lahan pertanian yang sering kali memiliki kontur yang bervariasi.
"Dengan desain ini, kami berharap robot dapat beroperasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dalam deteksi penyakit dan mendukung keberlanjutan pertanian cabai di Indonesia," harapnya.
Selain itu, lanjut dia, pengembangan robot ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong adopsi teknologi dalam sektor pertanian.
Melalui program-program inovatif seperti ini, diharapkan para petani dapat lebih mudah mengakses teknologi yang dapat membantu mereka dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan.
Menurutnya, robot cerdas ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Keberhasilan pengembangan robot deteksi penyakit ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang pertanian presisi.
"Kami berencana untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk petani dan industri, untuk mengimplementasikan teknologi ini secara luas. Dengan mengedepankan inovasi, kami berharap dapat mengurangi dampak negatif dari penyakit tanaman dan meningkatkan kesejahteraan petani," ucap Ridwan.
Inovasi ini dihasilkan lewat pendanaan Hibah Penelitian Terapan Vokasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2024. Dalam perjalanannya, ia menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, Bogor dan CV Benih Dramaga sebagai mitra.
Melihat potensi yang dimiliki, robot cerdas ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani cabai, tetapi juga menjadi harapan baru bagi sektor pertanian Indonesia secara keseluruhan. Inovasi seperti ini membuktikan bahwa dengan kombinasi antara teknologi dan pengetahuan, ia dan tim berkeyakinan dapat menghadapi tantangan pertanian modern dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para petani dan konsumen. (Z-1)
Uji coba robot polisi tersebut, kata dia, dilakukan dalam perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara yang digelar pada 1 Juli 2025 .
Robot basket cerdas ini dipersiapkan tampil di kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2025 ajang seleksi Indonesia menuju ABU Robocon Asia-Pasifik di Mongolia.
Kehadiran robot tersebut masih bersifat demonstratif dan edukatif.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Tiongkok menggelar setengah maraton humanoid pertama di dunia yang diikuti lebih dari 20 robot berkaki dua, berlari berdampingan dengan 12.000 pelari manusia di distrik Yizhuang, Beijing.
Nitya Ade Santi, doktor termuda IPB University, kembangkan metode deteksi dampak kebakaran hutan menggunakan citra satelit dan analisis multi-waktu.
DENYUT ekonomi kreatif di kawasan wisata Danau Situgede, Bogor, kini terancam stagnan.
Program ini merupakan rangkaian Dospulkam tahap kedua yang disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya penggiat bisnis makanan daring.
Penerima BTI merupakan anak dari dosen dan tenaga pendidik (tendik) yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai tetap IPB, atau pegawai IPB dengan perjanjian kerja (kontrak).
Munas BEM SI XVIII resmi dibuka di IPB University, Bogor, dengan tema “Menakar Arah, Menguji Janji”.
Meski banyak bank digital telah mendapat izin dari OJK dan bekerja sama dengan lembaga keuangan besar, bank digital tetap rentan terhadap serangan siber.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved