Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
CABAI adalah jenis tanaman dari genus Capsicum yang menghasilkan buah pedas dan digunakan sebagai bumbu dapur, penyedap rasa, atau bahan utama sambal di berbagai masakan.
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Cabai bisa merangsang produksi asam lambung berlebih, menyebabkan nyeri ulu hati, perih, atau maag kambuh.
Zat capsaicin bisa mempercepat gerakan usus, yang menyebabkan diare, mules, atau feses cair.
Terlalu sering makan pedas bisa melemahkan katup lambung, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Makan cabai berlebihan dapat memicu gangguan tidur karena efek pedas dan perut tidak nyaman.
Cabai dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, terutama jika dimakan dalam bentuk sambal yang sangat pedas.
Efek capsaicin bisa memicu keringat berlebihan, membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit lebih cepat.
Paparan cabai yang terlalu sering bisa menyebabkan sariawan, bibir kering, atau bahkan luka ringan.
Pedas berlebih bisa memicu kontraksi usus dan menyebabkan sakit perut, kram, atau mules.
Konsumsi cabai berlebihan bisa memperparah gejala wasir, terutama saat buang air besar.
Meskipun sesekali cabai meningkatkan selera, makan terlalu sering bisa menyebabkan ketergantungan rasa pedas dan membuat makanan biasa terasa hambar.
Pada sebagian orang, cabai bisa memicu kulit kemerahan, iritasi atau bahkan reaksi alergi ringan.
Capsaicin dalam jumlah tinggi bisa mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, memengaruhi sistem saraf enterik.
Beberapa orang jadi terbiasa makan super pedas dan tidak bisa menikmati makanan tanpa cabai, yang bisa memengaruhi pola makan sehat.
Untuk aman mengonsumsinya, baiknya batasi konsumsi 1 sampai 2 kali sehari dan jangan dalam jumlah besar, jangan makan pedas saat perut kosong, serta perbanyak air putih dan serat untuk menetralkan efeknya. (Z-4)
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved