Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HARGA beras di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hingga per 1 Maret 2024, masih tetap bertahan mahal. Tertinggi, beras yang dijual dipasaran tembus harga Rp18 ribu per kilogram.
Di Pasar Tradisional Sukatani, Tapos, pada Jumat (1/3) pagi, harga beras tetap tinggi, namun tidak mengalami kenaikan tetap sama seperti hari kemarin.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Sukatani, Tri Handoko menjelaskan, harga beras seluruh merk belum mengalami penurunan.
Baca juga : Emak-Emak di Depok Murka Gara-Gara Harga Beras Bikin Pusing
"Harga beras masih tetap mahal. Kalau ada pihak mengklaim harga beras turun mungkin bukan itu maksudnya. Maksudnya turun dari truk," kata Tri Handoko, Jumat (1/3).
Tri mengatakan, harga beras kualitas petruk hingga kini masih Rp18 ribu per kilogram, harga beras kualitas premium Rp17 ribu per kilogram.
Adapun harga beras kualitas medium masih bertahan diangka Rp15 ribu per kilogram.
Baca juga : 3 Pasar Tradisional di Depok Kehabisan Stok Beras
"Beras kualitas medium merupakan beras yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat ekonomi kelas bawah itu sebelumnya Rp11 ribu per kilogram, " ucapnya.
Tri juga menyampaikan ritel Pasar Sukatani biasanya menjual empat merk beras yakni merk petruk, premium, medium, dan ramos. Tetapi kali ini ritel pedagang cuma jual beras merk premium, medium, dan petruk.
"Sedangkan beras merk ramos tidak dijual di ritel pasar karena mengalami kekosongan stok. Ini kondisi ril dan fakta, " ucap Tri.
Baca juga : Harga beras di Depok Terus Meroket Masyarakat Terpaksa Belanja Beras Satu Liter per Hari
KUPTD Pasar Agung Raden Hermawan mengungkapkan hal senada bahwa harga beras berbagai merk di Pasar Agung masih mahal sampai saat ini, justru ada satu merk beras yakni merk Sania sampai saat ini langka dan kehabisan stok.
"Beras merk Sania langka dan kosong di ritel pasar, " ucap Raden.
Ia mengaku terheran-heran dengan pengakuan pihak-pihak yang mengatakan harga beras turun.
Baca juga : Operasi Pasar Berjalan, Harga Beras di Batam masih Tinggi
Namun ia berharap besok atau lusa harga beras mengalami penurunan. Ia juga berharap menjelang bulan puasa hingga lebaran harga-harga makin stabil. " Pasalnya, biasanya menjelang bulan ramadhan, kebutuhan beras bertambah, apalagi menjelang lebaran nanti,”kata Raden.
Ia juga mengemukakan, kenaikan harga beras baik yang bermerk maupun curah, telah membuat masyarakat pusing.
“Kami menilai harga beras itu sesuatu yang tidak wajar. Jadi, perlu dilakukan operasi pasar. Tapi, kami selalu berkoordinasi secara intensif dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, terkait harga beras yang terus melangit tersebut,” terangnya.
Selain beras, kata Raden, komoditi yang mengalami kenaikan, juga terjadi pada cabai merah besar dari harga Rp90 ribu naik menjadi Rp100 ribu perkilogram.
Kemudian diikuti telur ayam kampung, harganya sekarang Rp63 ribu dari sebelumnya seharga Rp60 ribu per kilogram serta harga telur ayam broiler (ayam ras) Rp31 ribu naik sebesar Rp2 ribu per kilogram. (Z-10)
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved