Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pedagang Beras Menjerit Akibat Harga Melambung

Ficky Ramadhan
17/2/2024 17:33
Pedagang Beras Menjerit Akibat Harga Melambung
Pedagang beras di Jakarta(MI/Adam Dwi)

HARGA beras medium dan premium terpantau masih mengalami kenaikan harga di Pasar Pulo Gadung, Jakarta Timur. Para pedagang pun mengeluhkan kondisi naiknya harga beras tersebut.

Pantauan di lokasi pada Sabtu (17/2), rata-rata harga beras medium mencapai Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram (Kg). Sedangkan, untuk rata-rata beras premium mencapai Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per kg.

Salah satu pedagang di Pasar Pulo Gadung, Irfan (25) mengaku sangat terdampak akibat naiknya beras saat ini. Kenaikan ini pun membuat keuntungan yang didapatnya menjadi berkurang.

Baca juga : Pedagang di Cianjur Bingung, Stok Beras Mencukupi tapi Harga Naik

"Pasti terdampak (kenaikan harga), akhirnya keuntungan yang didapat juga menurun karena orang sekarang jarang beli beras, karena mahal itu. Padahal kita juga terpaksa naikan harga ini kan," kata Irfan saat ditemui, Sabtu (17/2).

Selain itu, dampak dari kenaikan itu juga membuat Irfan terpaksa meliburkan beberapa karyawannya. Hal itu karena keuntungan yang didapatkan belum cukup untuk membayar para karyawannya.

"Saya juga terpaksa meliburkan beberapa karyawan saya karena belum bisa membayarnya. Ya itu akibat harga beras mahal dan membuat pendapatan turun karena sepi pembeli," tuturnya.

Baca juga : Kenaikan Harga Beras di Jatim Tidak Terkendali, Pedagang: Bukan karena El Nino

Irfan berharap agar kenaikan beras ini tidak terus terjadi. Ia meminta agar pemerintah dapat menurunkan harga beras, sehingga para pedagang-pedagang beras ini dapat kembali berjualan dengan harga normal dan menaikkan kembali pendapatannya.

"Kalau bisa harga beras di pasar Cipinang itu diturunkan, biar kami para pedagang kecil ini bisa menjual harga eceran dengan harga normal, biar pembeli juga pada beli lagi. Kalau ramai pembeli, keuntungan kita akan balik lagi," tuturnya.

Sementara itu, hal yang sama juga diungkapkan oleh Dani (39), salah satu pedagang beras di pasar tesebut. Ia mengakui harga beras saat ini masih terbilang cukup mahal.

Baca juga : Pedagang Banyumas Kesulitan Peroleh Pasokan Beras, Harga Masih Rp16 Ribu/Kg

"Sebelum naik begini harga beli di pasar Cipinang untuk 100 kg itu cuma Rp640 ribu, sekarang bisa sampai Rp800 ribu. Mau tidak mau saya jualnya juga tinggi dieceran," kata Dani.

Dani juga mengakui bahwa semenjak harga beras naik, tokonya sepi pembeli. Sehingga, hal itu membuat toko milik Dani mengalami penurunan pendapatan.

"Biasanya kalau jual harga eceran normal, keuntungan penjualan bisa beli 2-3 karung untuk stok di toko. Tapi sejak naik begini dan pendapatan berkurang, kita cuma bisa beli 1 karung beras buat stok di toko," tuturnya.

Baca juga : Harga Beras di Palu Kembali Naik

Kedepannya, Ia berharap agar harga beras dapat kembali dengan harga normal. Dengan begitu, pendapatan tokonya tersebut dapat kembali meningkat.

"Semoga kenaikan ini tidak berlarut panjang dan harga dapat kembali normal supaya kita juga bisa kebanjiran pembeli lagi. Sehingga pendapatan kita bisa kembali meningkat," ujarnya. (Z-5)

Baca juga : Harga Beras Mahal Imbas Tingginya Harga Gabah di Tangan Petani



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya