Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TEBING setinggi 10 meter di Perumahan Mekar Perdana (PMP) Jalan Halmahera, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa barat longsor hingga menimbun kali dan pohon-pohon.
Peristiwa terjadi pada Minggu (4/1) saat hujan mengguyur wilayah tersebut. Tebing longsor tersebut menimbun aliran Sungai Ciliwung sepanjang 20 meter.
Material tanah longsor yang berupa tanah merah dan batu-batuan juga menutup sejumlah pohon. Dua rumah pun terancam terkena bencana.
Baca juga : Hujan Deras di Depok Akibatkan 40 Titik Longsor
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana itu, " ungkap Dahlan, warga setempat yang jarak rumahnya 30 meter dari peristiwa longsor.
Dahlan mengatakan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari menimbulkan bencana. Tebing dengan tinggi 10 meter longsor menimbun pohon-pohon dan aliran sungai.
“Dampak longsor ini, tertutupnya aliran Sungai Ciliwung sepanjang 20 meter serta belasan pohon tertimbun. Belasan pohon terkena luapan air sungai dan dua rumah terancam terdiri dari 2 Kepala Keluarga 4 jiwa,” ujar Dahlan.
Baca juga : Ratusan Spanduk Parpol Roboh Imbas Angin Kencang di Depok
Warga lainnya Dadan menyesalkan pihak terkait yang tidak segera menangani tebing longsor.
"Padahal, begitu terjadi longsor kami (warga) telah langsung menghubungi pihak terkait untuk ditangani segera, " ucap Dahlan.
Dahlan meminta pihak terkait secepatnya memperbaiki tebing tersebut karena dikhawatirksn terjadi longsor susulan yang lebih parah lagi.
Baca juga : Ribuan Pohon Rusak akibat Atribut Parpol di Depok, DLHK: Prihatin!
"Kami minta dilakukan penurapan karena tebing-tebing rawan longsor dan membahayakan, " katanya.
Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok Bahtiar Ardiansyah mengatakan longsornya tebing karena curah hujan yang cukup tinggi hingga menimbulkan bencana.
Ia mengatakan tebing dengan tinggi 10 meter yang longsor dan menimbun aliran sungai serta pohon-pohon telah ditangani.
Baca juga : Pemkot Depok Indentifikasi Daerah Rawan Longsor
"Satgas (kami) langsung turun ke lapangan. Hingga saat ini area yang tertimbun material tebing longsor sedang diperbaiki.h Tanah- tanah di aliran sungai sedang diangkat agar air hulu bebas mengalir ke hilir," ucap Bahtiar.
Bahtiar menjelaskan, longsor yang terjadi disebabkan guyuran hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil.
"Material longsoran menutup sebagian badan sungai dan pohon yang terbawa material longsoran dan dikhawatirkan meluap," ujarnya.
Baca juga : 4 Kasus Tanah Longsor Terjang Depok dalam Semalam
Pemerintah daerah katanya menghimbau masyarakat agar mewaspadai hujan di fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan di beberapa kawasan, khususnya yang berada dekat tebing.
"Waspadai retakan-retakan akibat tanah kering saat kemarau yang jika diguyur hujan akan sangat rentan terjadi longsor, " pungkasnya (Z-5)
Baca juga : Sudah 10 Jam Lima Titik Banjir di Depok Belum Juga Surut
Apersi juga berkomitmen mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan mengajukan KPR rumah.
Program ini menggunakan bahan bangunan yang berkelanjutan, desain yang efisien energi dan skema pembiayaan yang mendukung akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Lokasi Podomoro Park di Bandung Selatan yang strategis membuat unit Avanya Avega memiliki daya tarik sendiri di kalangan investor.
KBP kembali meluncurkan produk hunian terbarunya di kawasan perbukitan seluas 80 hektare yang dinamakan Bumiluhur Hegar.
KRISIS akibat pandemi covid-19 tidak menyurutkan minat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memanfaatkan program bantuan pemerintah guna membeli rumah pertama mereka.
Alokasi anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2021 mencapai Rp19,1 triliun untuk 157.500 unit rumah.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
RIBUAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) rusak diakibatkan pemasangan atribut seperti spanduk, banner, baliho serta iklan dengan cara dipaku ke batang pohon.
DLHK Kota Depok prihatin maraknya atribut peraga kampanye (APK) parpol Pemilu 2024 yang merusak dan mematikan pohon peneduh di penjuru wilayah tersebut.
DUA bencana tanah longsor terjadi sejak dua hari terakhir di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
SEKITAR 30% pohon publik Kota Depok sudah tua dan berpotensi tumbang. Jumlah paling banyak ditemukan di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bojongsari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved