Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKIBAT diterjang hujan deras beberapa hari terakhir, puluhan turap perumahan, tebing jalan, dan saluran drainase di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) longsor.
Kondisi terparah terjadi di kawasan Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, dan Kecamatan Sukmajaya.
"Keselurahan longsor 40 titik yang tersebar di 63 Kelurahan 11 Kecamatan. Namun dari angka ini paling terparah ada di Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Sukmajaya, dan Kelurahan Ratu Jaya. Longsor-longsor disana menutupi badan jalan dan saluran drainase, " ucap Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok Bahtiar Ardiansyah saat dikonfirmasi, Minggu (3/12).
Baca juga : 38 Jiwa Terdampak Tanah Longsor di Kabupaten Sukabumi
Saat ini, longsor yang menimbun badan jalan dan saluran drainase sedang diperbaiki.
"123 satuan tugas dan juru air kita kerahkan sehingga timbunan tanah, pasir, dan batu-batuan yang menimpa badan jalan sudah bisa dilalui pejalan kaki dan orang berkendara, " ucap dia.
Baca juga : Tim SAR Temukan Satu Jasad Korban Banjir Bandang Humbahas Sumut
Ia menegaskan, longsor itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Depok beberapa hari terakhir
"Hasil monitoring kami dilapangan tidak satupun turap baru yang longsor. Turap-turap yang longsor di sejumlah perumahan, tebing, dan saluran air justru turap lama yang dibangun oleh perusahaan properti, " ungkapnya.
Perumahan Mutiara Depok, Kecamatan Sukamajaya, misalnya longsor akibat hujan dengan intensitas deras sejak Sabtu (2/12) malam.
“Di sini ada dua titik (longsor), yang satu di depan satu lagi di belakang. Longsoran tersebut membuat air kali yang meluap seketika masuk ke pemukiman warga. Itu kemarin. Bukan cuma air kali, tetapi sampai lumpur juga masuk ke pemukiman warga,” tuturnya.
Ia mengatakan longsor tersebut disebabkan adanya luapan dari Kali Kupet di Kampung Cikumpa.
"Kali Kupet meluap karena debit air dari Situ Sidomukti atau Situ Studio Alam cukup tinggi dan menyebabkan longsor," terangnya.
Satgas dan juru sir bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok yang siaga dilapangan, lanjutnya, langsung menurunkan alat berat berupa spider mini.
Mengantisipasi terjadinya longsor dan khawatir badan jalan alternatif di kawasan Kota Depok, sambung dia jajaran Dinas PUPR Kota Depok menuntaskan pembuatan tebing turap.
“Kami terus kebut penyelesaian pembuatan tebing turap pada area longsoran yang persis berada di pinggir jalan perumahan dan tebing agar tidak terjadi longsor susulan di kemudian hari,” kata Bahtiar.
Kondisi di lapangan, lanjutnya, memang sangat menlmbahayakan dan mengkhawatirkan terlebih badan jalan alternatif juga mulai retak serta membahayakan warga yang melintas sehingga perlu dibuat turap yang kokoh agar tidak longsor suatu waktu.
“Ketinggian tebing dari dasar kali memang mencapai 15 meter, ujarnya, sehingga hasil tes sodir beberapa waktu lalu antisipasinya harus menggunakan pondasi turap yang kokoh menggunakan lempengan-lempengan sheetpile beton bertulang besi sepanjang 15 meter dan selebar 60 centimeter, dan tidak ada korban jiwa dalam longsor itu, "tutupnya (Z-5)
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Depok mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk merenovasi bangunan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN.
SEKOLAH swasta di Kota Depok, yang mengajukan program sekolah swasta gratis tahun ajaran 2025 terus bertambah. Saat ini sudah ada 44 sekolah swasta yang mendaftar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan kuota untuk SMA negeri 4 sebanyak 432 kursi.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Orangtua korban yang kaget mendengar informasi itu langsung membawa perkara ke kantor polisi.
Pemkab Tasikmalaya sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (14/7) di Kecamatan Taraju dan Kecamatan Salawu.
Akibat bencana, satu warga ditemukan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved