Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KASUS kriminal terkait peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan peningkatan hingga 204 persen pada 2023. Pengguna narkoba yang terjerat tercatat mencapi 3.792 orang pada tahun ini.
"Di Bidang Narkoba, kalau crime total naik berarti tangkapan meningkat. Artinya seluruh kepolisian yang bertugas di jajaran narkoba Polda Metro Jaya giat melakukan penangkapan dan ini sangat memprihatinkan karena jumlah pengguna cukup signifikan," kata Irjen Karyoto, kapolda Metro Jaya dalam acara rilis akhir tahun di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/12).
Karyoto melanjutkan, untuk barang bukti narkoba, yang paling menonjol adalah penyitaan sabu. Sepanjang 2023 ini polisi telah menyita 957,26 kg sabu, jumlahnya meningkat 113 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga : Analis Intelijen: Visi Polri Presisi 2023 Diwujudkan
Selain itu, juga ada 166,52 kg tembakau sintetis yang disita sepanjang tahun ini. Jumlah itu meningkat 5.702 persen dari 2022. Kemudian, narkoba yang banyak beredar tahun ini dan disita polisi juga ada LSD sebanyak 703 lembar. Serta obat berbahaya 45.438 butir.
"Kemudian yang agak sangat banyak pengungkapan kasus obat daftar G, Tramadol. Obat ini sangat berbahaya dikonsumsi anak muda sehingga keberaniannya sungguh luar biasa, dan ini menjadi penyebab maraknya tawuran di wilayah DKI Jakarta," ujar Karyoto.
Baca juga : Deretan 55 Film dan Drama yang Dibintangi Lee Sun-kyun
Diketahui, pada tahun ini polisi juga telah menangkap 6.975 tersangka narkoba. Rinciannya 6.582 laki-laki dan 393 perempuan. (Z-5)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik kepala cabang berinisial MIP tersebut.
Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Indra Tarigan, mengatakan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat terkait dugaan adanya transaksi narkotika di lokasi tersebut.
Ilham Pradipta ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8) pagi.
Polda Metro Jaya tengah mencari dua alat bukti untuk penetapan tersangka.
Pendalaman yang sedang dilakukan jajaran BRI berkaitan dengan melihat sebab, apakah itu terkait dengan upaya penagihan atau hal lainnya.
Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF. Kasusnya telah bergulir 19 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved