Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MUSIM hujan atau fenomena La Nina telah tiba dan permasalahan banjir dan tanah longsor mulai terjadi di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Terbaru, banjir melanda di Kampung Kaum Sari, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, baru-baru ini. Banjir yang terjadi di sekitaran Kompleks Olympic Central Business District (OCBD) merendam enam rumah dan berdampak kepada delapan kepala keluarga (KK).
Mendengar kabar tersebut, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, bersama Anggota DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti, Sri Kusnaeni dan Muaz HD, meninjau lokasi kejadian baru-baru ini,
Baca juga: Musrenbang, DPRD Kota Bogor Terima Aspirasi Warga Minta Renovasi Gedung SD
Saat mengunjungi Kampung Kaum Sari, Atang dan rekan anggota DPRD, berdiskusi dengan para korban dan pihak OCBD terkait kronologi kejadian bencana.
Seusai kunjungan, Atang, pun menggelar rapat kerja terpadu yang beragendakan melakukan pemetaan masalah dan menyusun solusi mengatasi banjir di Kaum Sari.
Dalam rapat tersebut, Atang, menghadirkan berbagai pihak, mulai dari warga yang menjadi korban banjir, pihak OCBD, pihak Kelurahan CIbuluh, Kecamatan Bogor Utara, Dinas PUPR, Dinas Perumkim, BPBD dan Bappeda Kota Bogor.
Saat rapat, Atang didampingi oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin dan anggota DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti. Kepada warga, Atang, menocba menggali informasi lebih banyak terkait bencana banjir yang terjadi di Kaum Sari.
Baca juga: Waduh, 55 Ribu Peserta BPJS Kesehatan PBI APBN Kota Bogor Dinonaktifkan
Diketahui bahwa banjir di Kampung Kaum Sari sudah terjadi sejak 2010 silam. Namun, intensitasnya meningkat sejak 2014 dan yang terparah terjadi pada 2023 ini.
Para warga yang menjadi korban, menuding proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh pihak OCBD menjadi akar permasalahan terjadinya banjir di Kampung Kaum Sari.
Sebab, menurut Dian pembangunan jalan dan jembatan yang dilakukan oleh pihak OCBD membuat badan sungai yang berada di ujun Kampung Kaum Sari menjadi menyempit.
“Banjir ekstrem dimulai saat adanya pembangunan jalan yang dilakukan oleh Olympic. Kejadian terbesar di pekan kemarin, nah itu karena bagian ujung sungai menyempit yang diakibatkan oleh pembangunan jembatan,” ungkap Dian selaku warga dalam keterangan pers, Rabu (6/12).
Menanggapi hal tersebut, Bagian Pengembangan Bisnis dan Penanganan Proyek OCBD, Janes Pasaribu, menampik tudingan warga.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh pihak OCBD tidak merubah struktur badan sungai. Bahkan, kehadiran jembatan baru, disiapkan guna mengatasi masalah banjir yang tiap tahun mengalami kenaikan.
Baca juga: DPRD dan Pemkot Bogor Tetapkan APBD 2024 Fokus Pelayanan Dasar Masyarakat
Janes menerangkan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh timnya, diketahui, banjir terjadi karena adanya penyempitan badan sungai yang mengalir di bawah jalan Raya Bogor yang mengarah ke Kedung Halang. Bukan yang berada di bawah jembatan yang dikerjakan oleh pihak OCBD.
“Jembatan tidak menghambat tapi tidak memperlebar. memang terjadi penyempitan yang fatal yang mengarah ke Kedung Halang dan bukan dibawah jembatan OCBD,” jelasnya.
Klaim dari pihak OCBD pun diamini oleh Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena da Frina. Menurut Rena, penyempitan yang terjadi di bawah jalan Raya Bogor tidak dapat diatasi dengen diperlebar dalam waktu dekat.
Sebab, status Jalan Raya Bogor berada di bawah wewenang pemerintah pusat, sehingga akan sulit untuk meminta bantuan pelebaran saluran air. (RO/S-4)
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
TOPAN Wipha menyebabkan hujan deras dan banjir besar di Filipina pada akhir pekan lalu.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved