Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEPOK salah satu kota di Indonesia yang paling intoleran menurut penilaian Setara Institute. Predikat intoleran ini sudah tiga kali dinobatkan pada Kota Depok. Ini kata wali kotanya.
Saat menanggapi survei itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menunjukkan hasil survei lain yang dilakukan oleh Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies (IDESSS).
Survei tersebut dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia (UI) tentang indeks kerukunan umat beragama dan indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022. Hasilnya, Kota Depok cukup rukun antar agama dan konflik sosial. “Dari kedua penilaian tersebut, Kota Depok dinilai cukup rukun,” kata Idris di Balai Kota Depok Jumat (14/4).
Baca juga : Jadi Kota Dengan Indeks Toleransi Terendah, Cilegon dan Depok Diminta Berbenah
Dari hasil pengukuran indeks kerukunan umat beragama tahun 2022, kata Idris Kota Depok berada pada kategori cukup rukun. Hasil skornya sebesar 3.26 yang penilaiannya berdasarkan sejumlah aspek.
“Pada aspek toleransi skornya 3,41 atau cukup rukun dan aspek kerja sama skornya 3,31 cukup rukun juga,” ujarnya.
Untuk penilaian aspek kesetaraan, sambungnya Kota Depok mendapatkan skor 3,06 atau cukup rukun. Begitupun dengan skor indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya.
Baca juga : Ma'ruf Amin Ajak Yunani Perkuat Toleransi Beragama di Dunia
“Jadi skornya 3.26 dan menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok, tertinggi dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya,” tambahnya.
IDESSS menilai enam aspek untuk indeks konfilik sosial Kota Depok. Yaitu aspek identitas agama, aspek Identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan. “Ada juga penilaian aspek sumber daya ekonomi, relasi sosial kelompok status sosial ekonomi, dan orientasi politik,” katanya.
Aspek tersebut dinilai secara teliti dan terukur sehingga menghasilkan nilai yang baik. Aspek tersebut turut diambil dan dibandingkan dengan aspek pada penilaian tiga tahun sebelumnya.
Baca juga : Kehadiran Pemerintah Penting dalam Mewujudkan Toleransi
“Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74 dengan kategori cenderung aman,” tutupnya.
Setara Institute menyampaikan, kota yang terletak dibagian selatan Ibu Kota Jakarta itu berada di urutan ke- 93 dari 93 kota di Indonesia berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT).
Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail mengatakan problem utama di Kota Depok dua hal, itu bobotnya tinggi. Pertama adalah adanya produk-produk hukum yang diskriminatif, existing, dan efektif dijalankan pemerintah.
Baca juga : Masyarakat Indonesia Tercipta Terima Keberagaman
Problem kedua, Wali Kota Depok pernah menginstruksikan penutupan Masjid Al Hidayah, yang disebut sebagai tempat ibadah Ahmadiyah, pada Oktober 2021. Selain itu, Ismail mengatakan warna religius di Kota Depok sangat didominasi oleh Islam.
Hal itu, kata Ismail, terlihat dari banyaknya ruang publik hingga sektor properti perumahan Islami.
Menurut Ismail, hal tersebut sebagai bagian dari proses segregasi yang dipicu oleh kepemimpinan politik di tingkat lokal. "Kita bisa melihat bagaimana tidak terbukanya kepala daerah Depok terhadap kemajemukan," kata Ismail.
Dari penilaian Indeks Kota Toleran, kata Ismail, terdiri dari delapan indikator. Antara lain Rencana Pembangunan, Kebijakan Diskriminatif, Peristiwa Intoleransi, Dinamika Masyarakat Sipil, Pernyataan Publik Pemerintah Kota, Tindakan Nyata Pemerintah Kota, Heterogenitas agama, dan Inklusi Sosial Keagamaan. (Z-4)
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Bhinneka Tunggal Ika: Cara Jitu Merawat Persatuan! Bhinneka Tunggal Ika: Pelajari cara menerapkan semboyan persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Klik untuk tips & contoh nyata!
Warga lintas agama seperti Islam, Hindu, Katolik, Kristen, Budha dan penghayat dengan model pakaian khas masing-masing terlihat terus mengumbar senyum dan antusias memberikan takjil
WAKIL Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat nilai toleransi beragama
Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni menuturkan pelaksanaan debat ini merupakan upaya untuk memberikan ruang kepada masing-masing paslon
Apa yang disampaikan Paus Fransiskus harus dijadikan semangat bagi semua pihak untuk menjaga persatuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved