Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOTA Cilegon dan Kota Depok menjadi dua kota yang mendapat skor toleransi paling rendah dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 versi SETARA Institute. Kota Cilegon menduduki peringkat 94 atau paling bawah sementara Depok berada diposisi 93.
Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebutkan, baik di Cilegon maupun di Depok tidak tampak kepemimpinan toleransi, terutama pada sisi kepemimpinan politik dan kepemimpinan birokratik, hal itulah yang kemudian membuat Cilegon dan Depok menjadi kota dengan nilai toleransi terendah.
"Bersamaan dengan itu, dinamika masyarakat sipil disana tidak berkontribusi signifikan bagi perbaikan praktik dan promosi toleransi. Secara umum, ekosistem toleransi di kota-kota itu belum terbentuk, relatif jauh jika disandingkan dengan aspek ekosistem toleransi di kota-kota yang menempati peringkat 10 teratas," tutur Halili saat dihubungi, Sabtu (8/4).
Baca juga : Singkawang Pertahankan Predikat Kota dengan Indeks Toleransi Tertinggi
Berdasarkan catatan SETARA Institute, pada 2022 masih terdapat kasus-kasus intoleransi yang terjadi di Cilegon dan Depok, termasuk terkait penolakan pembangunan gereja HKBP Maranatha di kota Cilegon.
Dengan tidak diizinkannya pembangunan gereja HKBP Maranatha oleh pemerintah kota Cilegon, kobdisi itu membuaat umat kristiani yang berdomisili di wilayah Salira harus menempuh perjalanan jauh sekiitar 50 km untuk dapat beribadah di gereja terdekat yakni gereja HKBP Serang.
Baca juga : Ramadan Harus Jadi Momentum Perkuat Takwa dan Toleransi
"Bila dicek di masing-masing dua kota itu, di Cilegon sepanjang 2022 banyak kasus-kasus intoleransi, kasus HKBP dan Maranatha adalah dua yang menonjol. Di Depok masih banyak kebijakan dan tindakan yang tidak toleran dan itu mengkonsolidasi kelompok intoleran dan dapat sewaktu-waktu mengaktivasi tindakan intoleran, seperti penyegelan masjid Ahmadiyah," terang Halili.
Kendati Cilegon dan Depok mendapatkan skor IKT 2022 terendah, namun Halili menekankan kedua kota tersebut masih dapat terus berbenah dan meningkatkan skor IKT di tahun-tahun mendatang.
Halili menerangkan, banyak hal yang dapat dilakukan Cilegon dan Depok untuk meningkatkan skor IKT, termasuk di antaranya pembenahan pada sisi political leadership.
"RPJMD dan SKP tahunan harus menggambarkan visi toleransi dan kebinekaan, mobilisasi program dan anggaran yang memadai untuk memperkuat praktik dan promosi toleransi," ucap Halili.
"Selain itu, Hapus kebijakan yang bersifat diskriminatif dan intoleran, serta jamin kesetaraan seluruh warga negara, terutama minoritas, untuk dapat menikmati kebebasan beragama atau berkeyakinan dan hak atas peribadatan," tegasnya.
Sementara Cilegon dan Depok menempati skor IKT 2022 dua terbawah, kota Singkawang menjadi kota dengan skor IKT tahun 2022 tertinggi, disusul Salatiga di posisi kedua dan Bekasi di posisi ketiga. (Z-5)
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Depok mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk merenovasi bangunan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN.
SEKOLAH swasta di Kota Depok, yang mengajukan program sekolah swasta gratis tahun ajaran 2025 terus bertambah. Saat ini sudah ada 44 sekolah swasta yang mendaftar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan kuota untuk SMA negeri 4 sebanyak 432 kursi.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Orangtua korban yang kaget mendengar informasi itu langsung membawa perkara ke kantor polisi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved