DPRD DKI setuju pemerintah mengambil opsi untuk relokasi Depo Pertamina Plumpang ke tempat yang lebih aman. Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Partai Gerindra, S Andyka menjelaskan opsi tersebut lebih efisien untuk dilakukan daripada harus memilih merelokasi warga sekitar ke tempat lain.
“Saya lebih setuju depo-nya yang dipindah, jangan warganya," ujar Andyka kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/3).
Baca juga : Pengamat Nilai Direktur Utama Pertamina Layak Dicopot
Andyka menjelaskan, pemerintah juga harus menata kembali area bekas peninggalan Depo Pertamina Plumpang itu agar kawasannya tampak lebih baik.
"Tetapi lingkungan tersebut bisa ditata menjadi lebih baik. Deponya dipindah, kemudian lingkungan tempat warga di Plumpang itu dari RW 01 sampe RW 08 itu bisa ditata lebih baik lagi," kata Andyka.
Dalam upaya relokasi Depo Pertamina itu, lanjut Andyka, pemerintah pusat maupun DKI Jakarta harus melakukan sosialisasi kepada warga jika pemindahan jadi dilakukan. Sosialisasi tersebut dilakukan untuk mencegah masalah yang berpotensi timbul setelah pemindahan Depo Pertamina Plumpang.
"Harus disosialisasikan juga kepada masyarakat di sana. Apakah nanti akan membuat masalah baru lagi buat warga, atau membuat warga lebih nyaman untuk tinggal di sana," ungkap Andyka.
Baca juga : BUMN akan Tata Ulang Zonasi Objek Vital Nasional
Kebakaran besar terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Jl Tanah Merah Bawah RT 012/RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam. Kebakaran akibat ledakan pipa BBM itu dengan cepat menyebar ke pemukiman warga dan menyebabkan sebanyak 19 orang meninggal dunia, serta 49 korban luka-luka.
Presiden Joko Widodo menyebutkan ada dua opsi untuk warga Tanah Merah Bawah. Kedua opsi itu adalah merelokasi warga atau merelokasi Depo Pertamina Plumpang.
Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono menyebutkan, hari Ini Menteri BUMN rapat membahas rencana relokasi Depo Pertamina Plumpang. (Z-8)