Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

24 Saksi diperiksa Terkait Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Khoerun Nadif
07/3/2023 22:53
24 Saksi diperiksa Terkait Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar rumah warga imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang(Antara)

TIM gabungan Bareskrim Polri dengan tim dari pihak Polda Metro Jaya sampai saat ini total telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi terkait dengan kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

"24 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kepala Biro Peneranagan Masyarakat (Karponemas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (7/3).

Sebanyak 24 saksi tersebut, dijelaskan Ramadhan, terdiri dari delapan orang merupakan operator dan supervisor PT Pertamina (Persero), dua petugas keamanan, dan 14 orang saksi dari masyarakat.

Baca Juga : Pemprov DKI Jakarta Harus Penuhi Keperluan Sekolah Anak Pengungsi di Plumpang

"Jadi ini operator dan supervisor ada delapan orang kemudian security dari Pertamina ada dua orang jadi dr pertamina 10 orang dan 14 masyarakat," papar Ramadhan.

Diketahui sebelumnya, Ramadhan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya juga turut memeriksa sejumlah saksi dari pihak masyarakat.

“Sampai saat ini tim gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya bekerja lidik untuk cari bukti dan petunjuk serta telah dimintai keterangan 14 orang. Terdiri operator, skuriti, supervisor, teknisi dari Pertamina (9 orang) dan sisanya masyarakat,” kata Ramadhan dalam jumpa pernya di Mabes Polri, Senin (6/3).

Baca Juga : Komisi VI DPR Bakal Panggil Direksi Pertamina Minta Penjelasan soal Kebakaran Depo Plumpang

Ramadhan menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, pihaknya sampai saat ini belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.

“Terlalu dini, prinsipnya ketelitian, kehati-hatian. Tentu kita harus gunakan Scientific Crime Investigation (SCI). Kita turunkan Bareskrim selain penyidik, kita turunkan Puslabfor Polri dan Pusinafis,” sebut Ramadhan.

Kebakaran di depo bahan bakar minyak Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Kebakaran baru bisa dipadamkan petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pada Sabtu (4/3) dini hari.

Kebakaran itu tidak hanya melalap depo, tetapi juga rumah-rumah warga. Sebab, depo tersebut memang masih berdekatan dengan pemukiman warga.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (5/3) hingga pukul 13.00 SIB, 297 warga masih bertahan di dua titik pengungsian. Sementara itu, korban meninggal dunia dipastikan 16 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang.

Seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang. (Z-8)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya