Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM gabungan Bareskrim Polri dengan tim dari pihak Polda Metro Jaya sampai saat ini total telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi terkait dengan kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"24 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kepala Biro Peneranagan Masyarakat (Karponemas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (7/3).
Sebanyak 24 saksi tersebut, dijelaskan Ramadhan, terdiri dari delapan orang merupakan operator dan supervisor PT Pertamina (Persero), dua petugas keamanan, dan 14 orang saksi dari masyarakat.
Baca Juga : Pemprov DKI Jakarta Harus Penuhi Keperluan Sekolah Anak Pengungsi di Plumpang
"Jadi ini operator dan supervisor ada delapan orang kemudian security dari Pertamina ada dua orang jadi dr pertamina 10 orang dan 14 masyarakat," papar Ramadhan.
Diketahui sebelumnya, Ramadhan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya juga turut memeriksa sejumlah saksi dari pihak masyarakat.
“Sampai saat ini tim gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya bekerja lidik untuk cari bukti dan petunjuk serta telah dimintai keterangan 14 orang. Terdiri operator, skuriti, supervisor, teknisi dari Pertamina (9 orang) dan sisanya masyarakat,” kata Ramadhan dalam jumpa pernya di Mabes Polri, Senin (6/3).
Baca Juga : Komisi VI DPR Bakal Panggil Direksi Pertamina Minta Penjelasan soal Kebakaran Depo Plumpang
Ramadhan menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, pihaknya sampai saat ini belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
“Terlalu dini, prinsipnya ketelitian, kehati-hatian. Tentu kita harus gunakan Scientific Crime Investigation (SCI). Kita turunkan Bareskrim selain penyidik, kita turunkan Puslabfor Polri dan Pusinafis,” sebut Ramadhan.
Kebakaran di depo bahan bakar minyak Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Kebakaran baru bisa dipadamkan petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pada Sabtu (4/3) dini hari.
Kebakaran itu tidak hanya melalap depo, tetapi juga rumah-rumah warga. Sebab, depo tersebut memang masih berdekatan dengan pemukiman warga.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (5/3) hingga pukul 13.00 SIB, 297 warga masih bertahan di dua titik pengungsian. Sementara itu, korban meninggal dunia dipastikan 16 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang.
Seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang. (Z-8)
Melalui proses lelang, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menunjuk Pertagas untuk mengerjakan pembangunan proyek pipa BBM sepanjang ± 96 kilometer dari Cikampek ke Plumpang.
PT Pertamina Patra Niaga masih menunggu putusan lengkap dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kewajiban ganti rugi Rp23 miliar atas peristiwa Depo Pertamina Plumpang.
Sejumlah warga sudah meminta PT Pertamina Patra Niaga bertanggung jawab atas insiden kebakaran Depo Plumpang
Willy memberi apresiasi Pertamina karena dapat mencegah gejolak dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU pascainsiden kebakaran.
Luhut menegaskan, tragedi Plumpang harus dilihat secara jernih. Sebab, tegas dia, daerah kosong yang kini menjadi permukiman itu bukanlah tanah kosong.
DPR segera memanggil PT Pertamina (Persero). Mereka hendak membahas kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Maret 2023.
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved