Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETUA DPRD Bogor, Atang Trisnanto mengajak masyarakat untuk menanamkan empat hal yang diajarkan dalam Al Quran. Hal tersebut disampaikan Atang saat menjadi Khotib sholat jumat di Komplek Balai Kota Bogor, belum lama ini.
Dalam khutbahnya, Atang menyampaikan pesan kepada dirinya dan jamaah untuk senantiasa bersegera meminta ampunan kepada Allah Yang Maha Kuasa sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Imran ayat 133 ‘Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa’.
"Begitu sayangnya Allah SWT pada hambaNya sehingga menyeru agar kita bersegera untuk meminta ampunanNya. Semoga kita menjadi orang-orang yang bertaqwa sehingga kita selalu tergerak untuk selalu minta ampun atas dosa-dosa yang banyak kita lakukan setiap harinya," kata Atang.
Salah satu ciri dari sebuah ketaqwaan adalah apakah kita memiliki kelembutan hati untuk selalu meminta ampun kepada Allah. Apakah kita selalu menyerahkan semua urusan dan bersandar hanya kepada Allah. Termasuk apakah hati kita bergetar ketika mendengarkan ayat-ayat Allah. Jika tidak, kita perlu menyalakan alarm pribadi agar kemudian kita memperbaiki diri sehingga bisa memupuk rasa taqwa.
“Hati kita harus selalu memiliki alarm pengingat. Perlu kita renungkan, apakah kita memiliki kelembutan hati untuk senantiasa berharap hanya pada Allah. Jika kita adalah pribadi yang sulit untuk meminta ampunanNya, jika kita adalah pribadi yang sulit untuk mendekatkan hati kita hanya kepadaNya, maka ini adalah lampu kuning yang harus kita nyalakan dan harus segera kita perbaiki,” ujar Atang.
Untuk memupuk ketaqwaan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Atang ini menilai ada empat hal yang perlu dilakukan. Pertama adalah kita harus menetapkan bahwa satu-satunya Rabb yang patut kita sembah dan kita yakini dan kita serahkan seutuhnya hidup kita hanyalah kepada Allah Subhanawata'ala.
“Diberikan jabatan, promosi, dirotasi, dimutasi itu adalah bagian dari realita kehidupan. Jangan terlalu berharap kepada atasan untuk dipromosikan, karena sesungguhnya atasan hanyalah bagian dari dunia yang menjadi perantara takdir itu terwujud. Tapi sungguh, harapan yang kita gantungkan harusnlah hanya kepada Allah SWT. Jika semua kita serahkan kepada Sang Pencipta, insya Allah hati akan menjadi tenang,” jelas Atang.
Hal kedua, yang disampaikan oleh Kang Atang adalah kita harus membiasakan meminta ampun kepada Allah. Karena, kita sebagai manusia pasti banyak memiliki salah. Semakin tinggi jabatan, semakin besar harta yang dimiliki, semakin banyak kesempatan yang dipunyai, maka semakin tinggi juga peluang kemaksiatannya.
“Selama ini Allah masih menutupi aib kita. Kalau saja Allah membukakan aib kita, kita tentu tidak akan berani keluar rumah karena banyaknya aib dan maksiat kita. Jangan sampai kita pun juga sulit untuk memohon ampun kepada Allah. Jangan hanya satu kali dalam setahun ketika sholat Idul Fitri saja kita minta ampun, tapi mintalah ampunan di setiap saat yang bisa kita lakukan,” ungkap Atang.
Ketiga, untuk mendekatkan diri kepada Allah, umat manusia senantiasa harus memiliki sikap pemaaf. Karena, tidak ada yang sempurna dari kehidupan ini. Setiap orang pasti banyak kekurangan dan setiap orang pasti punya kesalahan. “Seringkali kita sulit memberikan maaf, terutama kepada orang-orang yang menyulitkan dan membenci kita. Namun, dengan memiliki sikap pemaaf ini, niscaya mampu membuat hati kita jadi lembut dan kita akan lebih berserah diri kepada Allah,” kata Atang.
Keempat, setiap manusia jangan pernah ragu untuk berbuat baik. Menurut Atang, setiap ada peluang berbuat baik, lakukanlah. Karena, dari kebaikan yang kecil sekalipun akan diberikan ganjaran pahala oleh Allah SWT. “Kesempatan berbuat baik ada di mana-mana, di setiap waktu. Sehingga, marilah kita saling mengingatkan untuk terus berbuat baik. Masih ada waktu buat kita untuk kemudian menyiapkan diri, menyiapkan bekal terbaik sebelum menghadap Allah nanti. Semoga bekal yang kita siapkan adalah bekal terbaik yaitu ketaqwaan,” tutupnya. (OL-13)
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Ia menilai, peran DPRD terkait fungsi pengawasan kepada jajaran eksekutif kurang efektif. Pasalnya, saat ini penilaian hanya tertumpu pada penyerapan anggaran.
Dalam kesempatan tersebut, Amsakar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum Idul Adha sebagai ajang mempererat solidaritas dan empati sosial.
Wesly mengutarakan, sektor pertanian di Kota Pematangsiantar memiliki luas lahan sawah 1.279 Ha, didukung sumber daya alam yang memadai, harus bisa dimanfaatkan secara optimal.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa memastikan komitmennya untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik dalam momentum 100 hari pertama masa kepemimpinannya.
DPRD Jakarta telah melakukan fit and proper test alias uji kelayakan dan kepatutan terhadap sejumlah calon wali kota, bupati, dan pejabat tinggi pratama.
Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya, menekankan bahwa perbaikan tata pelayanan publik harus menjadi tujuan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved