Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLISI memproses laporan selebgram Clara Shinta terkait perampasan mobil oleh sejumlah debt collector.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Clara Shinta kemarin. Saat ini laporan tersebut telah ditangani kepolisian.
“Sudah ditangani Ditkrimum Polda Metro Jaya,” kata Trunoyudo, saat dikonfirmasi, Selasa (21/2).
Selebgram Clara Shinta melaporkan peristiwa perampasan mobil oleh debt collector ke Polda Metro Jaya, pada Senin (20/2). Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/954/II/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Clara menjelaskan, perampasan mobil tersebut dari sopir keluarganya yang dihampiri oleh puluhan debt collector ketika tiba di parkiran apartemen yang dihuninya pada 8 Februari 2023.
Baca juga: Tipu Korban. Tiga Debt Collector Gadungan Dibekuk Polsek Kembangan
Ia mengatakan saat itu kawanan debt collector langsung merampas kunci mobil dengan alasan pemilik kendaraan menunggak pembayaran cicilan. Padahal, kata ia, dirinya tidak pernah menggadaikan mobilnya untuk mendapatkan cicilan.
"Ternyata memang ini benar BKPB saya yang digadai. Padahal saya enggak menggadaikan mobil saya, BPKB saya," kata Clara, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Clara mengatakan dirinya sempat mengajak debt collector bernegosiasi untuk tidak langsung menarik kendaraannya. Namun, pihak debt collector menolak permintaan tersebut dan tetap mengambil mobil miliknya.
Ia kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya. Namun, ia belum merinci siapa saja yang menjadi terlapor dalam kasus tersebut.
"Untuk yang dilaporkan dalam lidik. Yang pasti lebih dari satu. Jadi semua yang terlibat dari mulai kenapa mobil ini ditarik dan sampai siapa yang menarik," pungkasnya.
Sebelumnya, kejadian perampasan mobil tersebut viral di media. Berdasarkan video dari TikTok clarashintareal atau @enclara, tampak Clara didatangi oleh debt collector. Mereka berniat untuk mengambil paksa mobil wanita ini.
"Tiba-tiba ada pihak leasing mau tarik mobil aku," tulisnya dalam video.
"Ternyata ada pihak dari leasing mobil yang mencari aku. Padahal sebelumnya aku tidak pernah memiliki tunggakan atau tidak pernah berutang apapun," lanjutnya.
"Jadi sebelumnya aku beli cash mobil aku dan setiap hasil dari kerja ku, aku titipkan sama mantan aku. Dan ternyata BPKB nya diambil dan 'disekolahkan' tanpa sepengetahuan aku," tambahnya.
"BPKB tersebut diambil dan digadaikan ke pihak leasing. Tanpa sepengetahuan kak Clara?" tanya salah seorang debt collector.
"Iya, tanpa sepengetahuan saya," jawab Clara.
Ternyata, mobil yang dibelinya secara tunai ini telah dijadikan jaminan pinjaman oleh mantannya tanpa sepengetahuan dirinya. (Faj/OL-09)
Penanaman bibit pohon keras dan buah dilakukan jajaran Polresta Cirebon di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon,
Seusai menjalani perawatan di rumah Sakit Siloam Purwakarta, Adliya Waher, 15, pelajar SMK, akhirnya meninggal dunia.
Daerah yang menjadi fokus kebanyakan merupakan wilayah objek wisata. Di antaranya Puncak, Bandung, Lembang, Ciwidey dan Pangandaran
Polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan gudang miras oplosan di Tasikmalaya dan mengamankan 3 orang dan beberapa barang bukti lainnya.
Polisi akan memberikan tindakan tegas jika menemukan warga yang tetap melakukan sahur on the road.
Tiga dari lima tersangka pencurian kendaraan bermotor di Kota Tasikmalaya, ditembak Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
ANGGOTA Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyebut PSSI sedang ditagih utang hampir Rp100 miliar dari sejumlah pihak. Utang itu berasal dari kepengurusan PSSI sebelumnya.
Selain aspek hukum harus juga diperhatikan etika, asas kepatutan dan prinsip pengelolaan APBN yang sehat, inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Untuk itu saya harapkan ini menjadi bahan pertimbangan dari hakim pengawas untuk berkenan memberikan dispensasi tersebut," imbuh Adhitya.
Ratusan kartu tersebut merupakan jaminan dari para pembeli yang merupakan orang tua murid.
PERAIH medali emas penentu kontingen Indonesia untuk gelar juara umum SEA Games 1991 Maria Lawalata ditahan di Polres Jakarta Utara karena terlilit hutang.
Dana tersebut merupakan pinjaman dari kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tentang pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved