Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BRIGADIR polisi kepala (Bripka) Madih melaporkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Laporan terkait dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik itu teregister dengan Nomor SPSP2/1026/2023/Bagyanduan Propam Polri, Jumat (17/2).
Menurut Madih, melalui kuasa hukumnya Charles Situmorang, pernyataan Kombes Truno diduga tidak sesuai fakta, seperti informasi sudah dikonfrontasi mengenai kasus viral polisi peras polisi dengan menyatakan Madih meminta maaf kepada mantan penyidik Polda Metro Jaya berinisial TG yang diduga memeras.
Saat konfrontasi dengan TG, terang Charles, kliennya justru tidak pernah minta maaf soal kasus sengketa tanah dan dugaan pemerasan Rp100 juta tersebut.
Selain Kombes Truno, Madih juga melaporkan dua penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke Propam Polri. Keduanya diadukan karena bertindak tidak profesional atas laporan dugaan penyerobotan tanah dan pengeroyokan yang dibuat Madih 12 tahun lalu.
Charles menegaskan, laporan dugaan pengeroyokan telah ada berita acara pemeriksaan (BAP) dan penyerahan barang bukti serta tanda terima bukti yang dilaporkan terkait dengan penganiayaan.
Barang bukti tersebut, kata dia, telah diterima oleh Ajun Komisaris AY. Sayangnya sampai saat ini Madih selaku pelapor tidak pernah menerima haknya sebagai pelapor.
“Kita berharap Kepala Divisi Propam Polri (Irjen Syahar Diantono) untuk menindaklanjuti atau merespons laporan kami ini,” kata Charles.
Baca juga: Bripka Madih Bantah Meminta Maaf Kepada Penyidik yang Disebut Memerasnya
Sebelumnya, Madih juga melapor ke Satgas Antimafia Tanah Bareskrim Polri terkait dugaan penyerobotan tanah milik orangtuanya. Satgas pun telah meminta klarifikasi Madih, Jumat (10/2). Madih diminta melengkapi alas hak sebagai dasar penyidik untuk menindaklanjuti aduan tersebut.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro membeberkan klarifikasi kepada Bripka Madih telah dilaksanakan. Dalam permintaan klarifikasi tersebut, Madih membawa bukti-bukti. "Penyidik sedang mendalami keterangan yang bersangkutan," katanya.
Bripka Madih merupakan anggota Provos Polsek Jatinegara yang viral hingga memunculkan tagar #PolisiPerasPolisi. Madih mengaku diperas Rp100 juta dan dimintai tanah seluas 1.000 meter persegi oleh polisi yang menangani laporan ibunya, Halimah, di Polda Metro Jaya. Menurut dia, uang itu sebagai pelicin agar laporan sang bunda ditindaklanjuti. (J-2)
Penanaman bibit pohon keras dan buah dilakukan jajaran Polresta Cirebon di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon,
Seusai menjalani perawatan di rumah Sakit Siloam Purwakarta, Adliya Waher, 15, pelajar SMK, akhirnya meninggal dunia.
Daerah yang menjadi fokus kebanyakan merupakan wilayah objek wisata. Di antaranya Puncak, Bandung, Lembang, Ciwidey dan Pangandaran
Polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan gudang miras oplosan di Tasikmalaya dan mengamankan 3 orang dan beberapa barang bukti lainnya.
Polisi akan memberikan tindakan tegas jika menemukan warga yang tetap melakukan sahur on the road.
Tiga dari lima tersangka pencurian kendaraan bermotor di Kota Tasikmalaya, ditembak Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
Divpropam Polri telah menggelar rapat koordinasi (rakor) tingkat nasional untuk menentukan langkah strategis anggota dalam rangka menyamakan persepsi.
OKNUM penyidik bernama Nugroho Nurhayadi yang bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat diadukan ke Divisi Propam Polri atas dugaan pelanggaran kode etik profesi.
Sebanyak 13 anggota Polsek Setiabudi, Jaksel, termasuk Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi Kompol Lucky Carvarino dimutasi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran.
Putra kedua Buya Arrazy yang berusia 3 tahun tidak sengaja tertembak senjata api milik pengawalnya berinisial M.
Jika terbukti ada tindak pidana, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan peradilan umum.
Pada saat Brigadir J menodongkan senjata, istri Kadiv Propam berteriak, lalu direspons oleh Bharada E yang panik mendengar teriakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved