Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tahun Depan, MRT Jakarta Siap Bangun Dua Rute Baru

Putri Anisa Yuliani
26/1/2023 16:54
Tahun Depan, MRT Jakarta Siap Bangun Dua Rute Baru
Potret pekerja melakukan pemeriksaan rel di terowongan MRT Jakarta.(Antara)

PT MRT Jakarta menargetkan konstruksi dua rute baru, yakni Fase 3 koridor barat-timur Cikarang-Balaraja dan Fase 4 Fatmawati-Kampung Rambutan, dapat dimulai tahun depan. 

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat dalam diskusi Forum Jurnalis, Rabu (25/1). Adapun Rute Cikarang-Balaraja akan membentang sepanjang 87 km. Serta, direncanakan memiliki 22 stasiun yang terbangun sebagian di bawah tanah dan sebagian lintasan layang. 

Untuk rute tersebut, pendanaan yang dibutuhkan mencapai Rp160 triliun. Sementara untuk Fase 4 Fatmawati-Kampung Rambutan, akan terbentang sepanjang 10 km, dengan 10 stasiun yang berada di bawah tanah. Adapun dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Fase 4 diperkirakan Rp20 triliun.

Baca juga: MRT Jakarta: Sulit Kembalikan Jumlah Penumpang Seperti Sebelum Pandemi

"Kita berharap dua-duanya untuk 'groundbreaking' bisa tahun depan. Untuk Fase 3, pembiayaan akan kembali menggunakan skema pinjaman pemerintah Indonesia kepada Jepang," jelas Tuhiyat.

"Untuk Fase 4 ini kita akan menggunakan kerja sama badan usaha atau 'public private partnership'," imbuhnya.

Baca juga: 1,1 Juta Orang Gunakan KRL Jabodetabek Pada Libur Imlek 2023

Tidak seperti pada Fase 1 dan Fase 2, yakni rute Lebak Bulus-Bundaran HI, di mana pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD), dibangun setelah infrastruktur selesai dibangun, pihaknya akan membangun MRT Fase 3 dan Fase 4 berbarengan dengan TOD.

Di sisi lain, lanjut dia, hambatan dalam membangun MRT Fase 3 dan Fase 4 mencakup pembebasan lahan, serta pemindahan utilitas. "Lalu, koordinasi dengan pemerintah daerah, karena ini akan melibatkan dua provinsi lain, yakni Banten dan Jawa Barat," tuturnya.

"Kita tidak mungkin melakukannya dengan pemaksaan. Tapi kami harus koordinasi dan komunikasi," sambung Tuhiyat.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya