MRT Jakarta mencatatkan kenaikan jumlah penumpang harian pada November 2022. Jumlah penumpang MRT Jakarta pada periode tersebut sekitar 71 ribu orang per hari.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi mengakui bahwa pihaknya sulit untuk mengembalikan jumlah penumpang MRT, seperti sebelum pandemi covid-19. Saat sebelum pandemi, jumlah penumpang MRT Jakarta pada 2019 bisa mencapai 80 ribu penumpang per hari.
"Cukup sulit kalau untuk Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI saat ini. Karena memang efek pandemi, ya (penumpang) jadi turun," jelas Effendi dalam suatu forum, Selasa (6/12).
Baca juga: MRT Layani 2,2 Juta Penumpang selama Oktober 2022
Berdasarkan survei yang dilakukan MRT Jakarta, sambung dia, diketahui bahwa mayoritas pengguna MRT Jakarta merupakan warga yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.
Sementara itu, mayoritas perkantoran di area tersebut sudah menerapkan work from home (WFH) atau kerja dari rumah. Meskipun kasus covid-19 sudah mereda, namun kebijakan WFH masih diterapkan oleh sejumlah perusahaan.
"Dari survei, diketahui penumpang kita di daerah Thamrin Sudirman dan 50% dari mereka WFH. Makanya pada 2022, target kita kenapa 40 ribu orang? Ya karena dari situ. Target kita dibuat 40 ribu penumpang pada tahun ini. Alhamdulillah sudah melebihi," tuturnya.
Baca juga: Korsel susul Jepang dan Inggris ikut proyek MRT Jakarta
Kendati demikian, manajemen tetap berupaya menaikkan jumlah penumpang. Termasuk, mengajak warga yang masih kerja di kantor agar beralhir ke MRT Jakarta. Perusahaan juga melakukan sejumlah promosi untuk menggaet perusahaan aplikasi angkutan daring, hingga bisnis kuliner di pusat perbelanjaan.
"Itu strategi 'pull' dari kita. Terus juga ada strategi 'push' dari pemerintah. Kita akui tanpa ada dorongan dari pemerintah, tidak akan bisa," pungkas Effendi.(OL-11)