Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PROVINSI DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin yang netral untuk mempererat harmonisasi dan mengantisipasi polarisasi di Pemilu 2024.
DPRD DKI Jakarta sudah mengusulkan tiga nama yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Direktur Jenderal POLPUM Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Amarullah Matali kepada Presiden RI melalui untuk selanjutnya diproses di Tim Penilai Akhir (TPA) .
“Bahtiar sudah punya rekam jejak di Kemendagri dengan berbagai posisi strategis mengurus bidang kebangsaan, ketahanan seni budaya ini juga sangat memahami mengurus daerah, mempunyai jaringan yang luas dengan lintas tokoh masyarakat, akademisi, intelektual, seniman, budayawan, pekerja seni,ormas, penggiat lingkungan, dan media”, ujar Anggota DPD asal Jakarta, Jimly Asshiddiqie, dalam keterangan resmi, Rabu (28/9).
Baca juga: DPRD: Presiden tidak Intervensi Usulan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI
Menurut dia, Bahtiar yang lebih ideal karena memiliki kapasitas dan kualifikasi seperti yang telah ditentukan. Jakarta memerlukan figur baru pemimpin daerah DKI Jakarta yang netral atau tidak terpolarisasi dalam istilah kubu-kubuan.
"Sosok Bahtiar tidak mempunyai beban atau kepentingan politik sehingga lebih mudah melakukan komunikasi publik kearifan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengharmonikan polarisasi Jakarta di DKI Jakarta sebagai barometer nasional," pungkasnya.
Terpisah, Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia, Aditya Perdana, mengatakan Pj Gubernur DKI Jakarta harus ditempati pejabat yang memiliki komunikasi politik yang baik. Tujuannya untuk menyelesaikan berbagai persoalan pemerintahan dalam masa transisi ini.
Selain itu, kata dia, figur yang memiliki rekam jejak dalam pembuatan kebijakan untuk memudahkan proses legislasi dan produk hukumnya dalam waktu dekat. Juga sosok yang tidak memiliki afiliasi dengan kelompok politik tertentu.
"Tiga hal yang terkait kompetensi, pengalaman serta kemampuan dalam manajemen pemerintahan di atas yang saya pikir dapat menjadi pertimbangan strategis Presiden Jokowi untuk menetapkan seorang Pj Gubernur DKI Jakarta," tutupnya. (RO/OL-1)
Pada Sabtu (23/8) pagi, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan penataan 55 Rukun Warga (RW) di Jakarta yang masuk kategori kawasan kumuh pada tahun ini.
Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama eksekutif.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menerima audiensi Kaukus Muda Betawi di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Pansus Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar rapat bersama eksekutif.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, menerima audiensi Forum Komunikasi RT dan RW Kelurahan Joglo.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved