Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AYAH almarhum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, menyatakan dirinya telah memaafkan Bharada E, salah seorang tersangka pembunuh anaknya, di kediaman mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Namun demikian, untuk mempercepat terang benderangnya pengungkapan kasus pembunuhan anaknya yang telah meresahkan banyak orang saat ini, Samuel meminta Bharada E mengatakan sejujur-jujurnya mengenai para pelaku pembunuh anaknya.
"Saya sendiri sudah memaafkan Bharada E. Dia hendaknya jujur berkata, jangan ada yang ditutupi. Buka saja sejujur-jujurnya, siapa saja pelakunya. Secara tertulis melalui lawyer-nya. Supaya jangan ada beban bagi Bharada E di dunia dan akhirat," ungkap Samuel kepada awak media di rumah bedeng yang dia tempati di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Selasa (9/8).
Baca juga: Bharada E Tidak Mengetahui ada Pelecehan Seksual Terhadap Istri Sambo
Sementara itu, jemaat Alfa Omega dan bersama warga Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muarojambi, terus mendoakan supaya misteri pembunuhan Brigadir J, anak dari pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak cepat terungkap dengan terang benderang.
"Kami rutin mendoakan supaya kasus ini terungkap cepat secara transparan dan terang benderang. Supaya masyarakat jadi tenang. Kita mendoakan keluarga tetap diberi kesabaran dan kekuatan atas musibah ini. Juga kepada pihak yang terkait dalam upaya pengungkapan kasus ini kita doakan. Penyidik maupun lawyer yang menanganinya bekerja profesional, dan sesuai ketentuan hukum dan tuntunan Tuhan," ujar Pendeta Viktor A Tanggala, pengayom gereja Protestan di Sungai Bahar. (OL-16)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kuasa hukum Bharada E mengatakan Eliezer sudah bebas dan berada bersama keluarganya.
Ronny juga menyangkal bahwa kliennya telah melakukan pelanggaran lewat tindakannya melakukan wawancara dengan salah satu stasiun televisi.
Kepangkatan dan peran dalam persidangan adalah yang membedakan Bharada E dengan polisi yang terlibat perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias E menyatakan kesiapannya atas perintah Ferdy Sambo untuk menembak Yosua
"Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara, saya minta Rp15 triliun. Supaya saya bisa foya-foya."
Bharada E menjadi tersangka atas laporan dugaan pembunuhan berencana yang dilayangkan keluarga Brigadir J.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved