Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGAMAT tata kota dari Universitas Diponegoro, Fadjar Hari Mardiansyah, menilai fenomena Citayam Fashion Week merupakan gagasan generasi milenial yang ingin menunjukan eksistensi mereka.
Fenomena anak muda yang unjuk diri ini dinilai Fadjar bukanlah hal yang baru di Indonesia. Generasi muda era tahun 80-an hingga 90 -anjuga melakukan unjuk diri dengan Lintas Melawai.
Namun ada perbedaan yang sangat mencolok antara fenomena Citayam Fashion Week dan Lintas Melawai. Citayam Fashion Week lebih egaliter atau merakyat dibandingkan Lintas Melawai.
Baca juga : Erick Thohir: RI-Tiongkok Jalin Kerja Sama Investasi Senilai Rp197,9 Triliun
"Peserta Lintas Melawai menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan Citayam Fashion Week pesertanya banyak menggunakan KRL dan moda transportasi umum yang sangat murah," kata Fadjar dalam keterangan pers, Selasa (26/7).
Adanya Citayam Fashion Week yang diselenggarakan di jalan yang mambuat persoalan tersendiri, dinilai Fadjar sebagai salah satu wujud pemimpin daerah yang tidak memikirkan untuk memanfaatkan ruang publik sebagai wadah kreativitas generasi muda.
Diakui Fadjar memang saat ini Pemprov DKI banyak membangun ruang publik. Namun disayangkan tempatnya belum mengakomodasi segmen kegiatan unjuk diri.
Baca juga : Viral! Bocah 12 Tahun Ini Naik Kereta Solo-Jakarta Sendirian, Erick Thohir: Terima Kasih KAI
"Tempat publik yang dibangun Pemprov DKI saat ini hanya untuk tempat bersantai atau beraktivitas masyarakat pada umumnya," katanya.
"Konsep segmen yang dibuat Pemprov DKI saat ini berbeda. Bukan untuk penggembangan kreativitas generasi milenial. Segment Citayam Fashion Week, flash mob dance atau Lintas Melawai belum diperhatikan Pemrov DKI," tutur Fadjar.
"Adanya ekses SCBD Citayam Fashion Week harusnya menjadi tanggung jawab Pemprov untuk menyediakan tempat penggembangan kreativitas generasi milenial. Saya berharap fenomena ini dapat mendorong pemimpin daerah lainnya untuk melirik dan membuatkan tempat kreativitas unjuk diri anak muda," ungkap Fadjar.
Baca juga : Kerja Sama Jaksa Agung - Menteri BUMN, Potensi Korupsi Terpetakan
Memindahkan Citayam Fashion Week ke Sarinah dinilai Fadjar sebagai suatu respons positif untuk mengakomodasi kreativitas generasi muda.
Namun, menurut Fadjar, jika Citayam Fashion Week dipaksakan pindah ke Sarinah Fadjar tak yakin segmen akan pas dengan generasi muda yang selama ini telah meramaikan event tersebut.
"Sebab anak muda yang ada di Citayam Fashion Week merupakan segmen egaliter dengan sosial ekonomi background yang seperti itu," jelasnya.
Baca juga : Kepada Menteri BUMN, Rapsel Ali Minta Kolaborasi BUMN dan Swasta Ditingkatkan
Permasalahan lain yang mungkin terjadi jika Citayam Fashion Week pindah ke Sarinah, menurut Fadjar, adalah kesulitannya generasi muda yang egaliter tersebut untuk mengaksesnya.
Untuk menuju Sarinah dari Stasiun Dukuh Atas, mereka harus mengeluarkan dana tambahan untuk transportasi.
"Sehingga memindahkan Citayam Fashion Week ke Sarinah menjadi pertanyaan kita. Mayoritas komunitas anak muda di Citayam Fashion Week menggunakan KRL yang relatif murah dan terjangkau," katanya.
Baca juga : Pasca-G20, Erick Tohir Siap Tingkatkan Kolaborasi Berkelanjutan dengan PNM
"Kesesuaian tempat juga harus disesuai dengan karakter generasi millennial yang egaliter. Sehingga memindahkan ke Sarinah tak akan sesuai karakteristik mereka. Untuk masuk ke Gedung Sarinah harus banyak tata aturan yang harus dipenuhi. Seperti tak boleh duduk di lantai," kata Fadjar.
Memang Sarinah saat ini telah disiapkan oleh Menteri Erick Thohir sebagai creative public space, tempat para pelaku UMKM dan industri kreatif diberikan tempat yang luas untuk memamerkan barang-barang produki mereka.
Sebelumnya Menteri Erick juga menyiapkan Pos Bloc Jakarta sebagai ruang kreatif publik anak muda.
Agar kreativitas generasi muda di Citayam Fashion Week dapat terus dipertahankan, Fadjar meminta Pemprov DKI dapat segera menatanya dan bisa berkoordinasi dengan Menteri Erick Thohir yang tengah melakukan revitalisasi dan penataan Kota Tua. Apa lagi kota tua dekat dengan Stasiun Jakarta Kota.
"Pagelaran Citayam Fashion Week bisa dilakukan komunitas SCBD dekat pelataran Bank Mandiri Kota Tua. Tinggal memperbaiki tempat pejalan kaki dari Stasiun Kota ke Kota Tua," jelasnya. (RO/OL-09)
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
perempuan di Jakarta masih terjebak dalam ketidakpastian. Mulai dari pencarian kerja, dunia akademik, hingga kehidupan sehari-hari.
Menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa, BUMD ini menanamkan pondasi bagi masa depan kota dan warganya.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, hingga Kamis (14/8) pagi, jumlah masyarakat yang mendaftar dalam rekrutmen petugas pemadam kebakaran (damkar) sudah mencapai 20 ribu orang.
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar Festival Lowongan Kerja atau Jakarta Jobfest 2025 di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 19–20 Agustus 2025.
Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026 dengan nilai Rp95,351 triliun
Pemprov DKI menggelar penanaman ribuan mangrove.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pajak sebesar 10% terhadap 21 jenis fasilitas dan aktivitas olahraga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved