Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT tata kota dari Universitas Diponegoro, Fadjar Hari Mardiansyah, menilai fenomena Citayam Fashion Week merupakan gagasan generasi milenial yang ingin menunjukan eksistensi mereka.
Fenomena anak muda yang unjuk diri ini dinilai Fadjar bukanlah hal yang baru di Indonesia. Generasi muda era tahun 80-an hingga 90 -anjuga melakukan unjuk diri dengan Lintas Melawai.
Namun ada perbedaan yang sangat mencolok antara fenomena Citayam Fashion Week dan Lintas Melawai. Citayam Fashion Week lebih egaliter atau merakyat dibandingkan Lintas Melawai.
Baca juga : Erick Thohir: RI-Tiongkok Jalin Kerja Sama Investasi Senilai Rp197,9 Triliun
"Peserta Lintas Melawai menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan Citayam Fashion Week pesertanya banyak menggunakan KRL dan moda transportasi umum yang sangat murah," kata Fadjar dalam keterangan pers, Selasa (26/7).
Adanya Citayam Fashion Week yang diselenggarakan di jalan yang mambuat persoalan tersendiri, dinilai Fadjar sebagai salah satu wujud pemimpin daerah yang tidak memikirkan untuk memanfaatkan ruang publik sebagai wadah kreativitas generasi muda.
Diakui Fadjar memang saat ini Pemprov DKI banyak membangun ruang publik. Namun disayangkan tempatnya belum mengakomodasi segmen kegiatan unjuk diri.
Baca juga : Viral! Bocah 12 Tahun Ini Naik Kereta Solo-Jakarta Sendirian, Erick Thohir: Terima Kasih KAI
"Tempat publik yang dibangun Pemprov DKI saat ini hanya untuk tempat bersantai atau beraktivitas masyarakat pada umumnya," katanya.
"Konsep segmen yang dibuat Pemprov DKI saat ini berbeda. Bukan untuk penggembangan kreativitas generasi milenial. Segment Citayam Fashion Week, flash mob dance atau Lintas Melawai belum diperhatikan Pemrov DKI," tutur Fadjar.
"Adanya ekses SCBD Citayam Fashion Week harusnya menjadi tanggung jawab Pemprov untuk menyediakan tempat penggembangan kreativitas generasi milenial. Saya berharap fenomena ini dapat mendorong pemimpin daerah lainnya untuk melirik dan membuatkan tempat kreativitas unjuk diri anak muda," ungkap Fadjar.
Baca juga : Kerja Sama Jaksa Agung - Menteri BUMN, Potensi Korupsi Terpetakan
Memindahkan Citayam Fashion Week ke Sarinah dinilai Fadjar sebagai suatu respons positif untuk mengakomodasi kreativitas generasi muda.
Namun, menurut Fadjar, jika Citayam Fashion Week dipaksakan pindah ke Sarinah Fadjar tak yakin segmen akan pas dengan generasi muda yang selama ini telah meramaikan event tersebut.
"Sebab anak muda yang ada di Citayam Fashion Week merupakan segmen egaliter dengan sosial ekonomi background yang seperti itu," jelasnya.
Baca juga : Kepada Menteri BUMN, Rapsel Ali Minta Kolaborasi BUMN dan Swasta Ditingkatkan
Permasalahan lain yang mungkin terjadi jika Citayam Fashion Week pindah ke Sarinah, menurut Fadjar, adalah kesulitannya generasi muda yang egaliter tersebut untuk mengaksesnya.
Untuk menuju Sarinah dari Stasiun Dukuh Atas, mereka harus mengeluarkan dana tambahan untuk transportasi.
"Sehingga memindahkan Citayam Fashion Week ke Sarinah menjadi pertanyaan kita. Mayoritas komunitas anak muda di Citayam Fashion Week menggunakan KRL yang relatif murah dan terjangkau," katanya.
Baca juga : Pasca-G20, Erick Tohir Siap Tingkatkan Kolaborasi Berkelanjutan dengan PNM
"Kesesuaian tempat juga harus disesuai dengan karakter generasi millennial yang egaliter. Sehingga memindahkan ke Sarinah tak akan sesuai karakteristik mereka. Untuk masuk ke Gedung Sarinah harus banyak tata aturan yang harus dipenuhi. Seperti tak boleh duduk di lantai," kata Fadjar.
Memang Sarinah saat ini telah disiapkan oleh Menteri Erick Thohir sebagai creative public space, tempat para pelaku UMKM dan industri kreatif diberikan tempat yang luas untuk memamerkan barang-barang produki mereka.
Sebelumnya Menteri Erick juga menyiapkan Pos Bloc Jakarta sebagai ruang kreatif publik anak muda.
Agar kreativitas generasi muda di Citayam Fashion Week dapat terus dipertahankan, Fadjar meminta Pemprov DKI dapat segera menatanya dan bisa berkoordinasi dengan Menteri Erick Thohir yang tengah melakukan revitalisasi dan penataan Kota Tua. Apa lagi kota tua dekat dengan Stasiun Jakarta Kota.
"Pagelaran Citayam Fashion Week bisa dilakukan komunitas SCBD dekat pelataran Bank Mandiri Kota Tua. Tinggal memperbaiki tempat pejalan kaki dari Stasiun Kota ke Kota Tua," jelasnya. (RO/OL-09)
JFF 2025 juga menjadi tonggak menuju perayaan 500 tahun Jakarta, sekaligus bagian dari upaya mewujudkan salah satu dari 20 kota global terdepan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengevakuasi seorang anak yang diduga disiksa oleh orangtuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/6).
Kurban Fest 2025 merupakan bagian dari rangkaian program distribusi kurban yang digelar Baznas (Bazis) DKI Jakarta.
Ide tersebut muncul karena melihat ada warga yang kurang mampu perlu membayar biaya steril di Puskeswan Ragunan, Jakarta Selatan.
Pemprov DKI akan menerapkan car free night (CFN) atau hari bebas kendaraan bermotor setiap akhir pekan. Polda Metro Jaya siap mendukung kebijakan tersebut
Kendati demikian, Sarjoko tak menyebut secara detail 40 sekolah mana saja yang akan dilakukan uji coba sekolah swasta gratis tersebut.
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung tengah melakukan program pemutihan ijazah untuk siswa sekolah swasta yang ijazahnya ditahan karena tunggakan biaya sekolah.
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
Dampak negatif itu mulai dari kemacetan parah, polusi udara, hingga kecelakaan lalu lintas,
Agar Pemprov DKI mencari sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti mendapatkan sponsor atau melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak penerima KJP bisa mendapatkan hiburan dan lebih gembira dengan berwisata di Ancol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved