Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ini Tanggapan Polri Soal Instruksi Presiden Terkait Kasus Brigadir J

Siti Yona Hukmana
21/7/2022 20:55
Ini Tanggapan Polri Soal Instruksi Presiden Terkait Kasus Brigadir J
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo(ANTARA FOTO)

KADIV Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan tanggapan atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pengusutan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) dilakukan secara transparan. Pihaknya pun menyebut tim khusus (timsus) masih terus bekerja.

"Tim masih bekerja maksimal," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (21/7).

Salah satunya, imbuh dia, mendalami hasil rekaman CCTV yang ditemukan di sepanjang lokasi insiden baku tembak, yakni Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Rekaman CCTV itu pun disebut telah diperlihatkan ke tim eksternal seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM.

Kini, CCTV itu tengah diperiksa tim di laboratorium forensik (labfor). Dedi memastikan akan menyampaikan hasilnya secara komprehensif kepada masyarakat.

"Teknis dan metodenya laboratorium forensik yang paham. Nanti kalau sudah selesai akan disampaikan," ucap jenderal bintang dua itu.

Presiden Jokowi menginstruksikan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Yosua dilakukan secara tuntas dan transparan. Kepala negara minta tak ada yang ditutupi dalam kasus tersebut.

"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan," ucap presiden di sela-sela kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Pengusutan Kasus Brigadir J Dilakukan Transparan

Ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo disebut terlibat baku tembak di rumah dinasnya, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB pada Jumat (8/7). Keterangan versi Mabes Polri, Brigadir Yosua alias Brigadir j, yang merupakan sopir istri Sambo ditembak hingga tewas oleh Bharada RE, sopir Sambo.

Penembakan itu disinyalir karena Brigadir Yosua melakukan pelecehan seksual dan penodongan senjata kepada istri Sambo. Namun, versi keluarga menyatakan Brigadir Yosua meninggal bukan karena senjata api, melainkan pembunuhan berencana. Brigadir Yosua diyakini disiksa dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Kasus tewasnya Brigadir Yosua masih menjadi sorotan. Publik menyoroti sejumlah kejanggalan usai hasil autopsi dibeberkan ke publik. Kasus ini berbuntut panjang. Sebanyak dua perwira tinggi (pati) polisi dicopot dari jabatannya guna menjaga proses penyelidikan berlangsung objektif. Kedua pati Polri yang dicopot yakni Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Lalu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susanto juga dinonaktifkan. Jabatannya diisi sementara oleh Kombes Yandri Irsan yang saat ini menjabat Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya