Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Restoran Ini Tawarkan Menu Campuran Jepang-Italia Untuk Momen Bukber 

Mediaindonesia.com
19/4/2022 22:52
Restoran Ini Tawarkan Menu Campuran Jepang-Italia Untuk Momen Bukber 
GM Restoran Misticanza Miza Yazawa dan Pemilik Restoran Misticanza Akbar(Dok. Pribadi)

TERUS melandainya kasus Covid-19 di Indonesia membuat aktivitas ekonomi dan pergerakan manusia semakin menggeliat, Momen bka bersama (bukber) saat Ramadan pun mulai marak dilakukan tahun ini. 

Restoran atau tempat makan pun terus berbenah menyambut fenomena bukber yang akan berlangsung hingga akhir Ramadan nanti. Salah satunya restoran Jepang-Italia, Misticanza, yang berlokasi di lobby Sahid Residence, kompleks Hotel Sahid Sudirman, Jakarta, 

General Manager (GM) Misticanza Miza Yazawa mengatakan, selama Ramadan, Misticanza, menyiapkan sejumlah menu khusus yang banyak diminati pada acara bukber. Pilihan menunya antara lain: Misticanza Bento, Cheese Hamburg Bento,  Tori Karaage Bento, Chicken Teriyaki Bento, Oroshi Hamburg Bento, Shiromi Kinoko Bento, Chicken Ginger Bento, Nasi Rames Ayam Teriyaki, Nasi Rames Ikan Teriyaki, dan Nasi Rames Ayam Goreng.  

"Menu pilihan tersebut sudah termasuk Takjil, kurma dan teh manis,” ungkap Misa Yazawa di resto Misticanza Jakarta saat acara bukber bersama alumni  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP ) Universitas Indonesia (UI) angkatan 1986.A 

Akbar sebagai pengelola dan pemilik restoran Misticanza yang juga alumni FISIP UI jurusan Hubungan Internasional mengaku bersyukur dapat berbuka bersama dengan teman-teman sejawatnya tersebut. 

"Dengan bukber Ramadan ini kami terus memupuk tali silaturahmi dan persaudaraan," ujar Akbar. 

Dikatakan, pangsa pasar resto ini utamanya adalah ekspatriat Jepang. 

"Ternyata mereka bukanlah orang yang fanatik terhadap menu makanan tertentu. Tidak selalu pula harus makan ikan atau daging yang mentah, mereka juga suka aneka pasta, pizza, serta salad," tukas Akbar yang juga menempuh kuliah di berbagai fakultas di kampus UI.  

Baca juga : Sambil Santuni Anak Yatim, Massa Aksi Berdoa Agar Ratu Koridor Ditangkap

Sementara itu, General Manager Misticanza, Miza Yazawa menambahkan, saat ini di Jepang sudah banyak juga restoran Italia. Sehingga makan-makanan tersebut sudah tidak asing lagi bagi lidah orang Jepang. 

"Percampuran menu tersebut tidak terlalu ekstrim, hanya beberapa bumbu saja dipadupadankan," ujar Miza Yazawa.  

Dia mencontohkan, untuk jenis salad seperti bagna caude, berupa berbagai macam sayuran, bisa direbus maupun dibakar. Lalu ada saus khusus untuk menikmati sayuran tersebut.  

Di Italia sayuran tersebut dimakan dengan saus yang terbuat dari minyak zaitun dan bawang putih. Lalu di restoran ini, dimodifikasi kembali dengan menambahkan miso atau tauco, maka jadilah saus yang sesuai dengan selera orang Jepang.  

Ada juga yang disebut dengan 'tartara di tono', berupa ikan tuna mentah yang dimakan dengan saus khusus yang salah satu bahannya menggunakan wasabi.  

Ada pula arancini atau kroket nasi. Butiran nasinya bulat pendek mirip dengan butiran nasi risotto (nasi khas Italia). Sedikit agak kehitaman karena telah dicampur dengan tinta cumi-cumi.  

"Alhamdulilah, setelah dua tahun menjalani masa pandemi Covid 19 hingga melandai kami tetap bertahan.Semoga, di bulan Ramadan ini, suasana membaik dan terus kondusif. Sehingga ekonomi kembali pulih dan masyarakat bisa beraktivitas secara normal kembali," pungkas Akbar. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya