Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Di Masjid Kampus UGM, Anies Unjuk Keberhasilan Menata Transportasi di Jakarta

Ardi Teristi Hardi
08/4/2022 15:00
Di Masjid Kampus UGM, Anies Unjuk Keberhasilan Menata Transportasi di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Masjid UGM, Yogyakarta(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)


GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, menceritakan keberhasilannya dalam menata Ibu Kota selama hampir lima tahun terakhir.

Menurut dia, yang terpenting dalam penataan kota adalah tidak sekadar membangun infrastrukur, tetapi juga perencanaan sosiologis.

Anies menyebutkan perkotaan bagi umat Islam bukanlah sesuatu hal yang
baru karena agama Islam tumbuh di lingkungan perkotaan. "Tantangan yang
dihadapi di Jakarta saat ini berbeda dengan tantangan perkotaan pada zaman Nabi Muhammad SAW," papar dia saat menyampaikan ceramah usai salat tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Kamis (7/4) malam.

Menurut dia, tantangan terbesar dari menata DKI Jakarta adalah pergerakan penduduknya. Secara resmi, penduduk DKI Jakarta adalah 11 juta. Namun, jumlah kendaraan bermotornya mencapai 16 juta roda dua dan roda empat. Tidak semua warga Jakarta, bahkan ada juga warga Yogyakarta.

Akibatnya, kemacetan terjadi. "Salah satu yang kami lakukan pertama di
Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah
kendaraan umum," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta pun membuat sistem Jaklingko. Sistem ini menggabungkan lebih dari 27 operasi transportasi umum di Jakarta.

"Dulu setiap hari yang naik kendaraan umum hanya sekitar 350 ribu orang,  sesudah dibuat sistem baru 1 juta orang per hari," kata dia.

Namun, target Pemda DKI Jakarta adalah jumlah pengguna kendaraan
umum mencapai 4 juta per hari.

Pada 2017, Jakarta masuk di posisi 4 kota termacet di dunia. Namun, pada 2021, Jakarta berada di posisi 64 kota termacet di dunia.

Selain sistem transporasi umun, pihaknya juga membangun trotoar. Dalam
waktu kurang dari 4 tahun, Jakarta membangun 341 kilometer trotoar di
seluruh Jakarta.

Menurut dia, jalan kaki menyehatkan, ramah lingkungan, dan membangun kesetaraan.

Ia pun meminta semua kota jangan mengulangi kesalahan Jakarta
berdekade-dekade yang lalu. Saat itu, yang dibangun di Jakarta adalah jalan untuk alat transportasi untuk kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan trotoar.

Namun, Anies menyebut, saat ini, pembangunan jalan yang diproritaskan adalah trotoar, sepeda, kendaraan umum, dan kendaraan pribadi.

Ia pun menyebut, gagasan sosiologi dibutuhkan dalam pembangunan
infrastruktur. Itu pula yang dilakukannya dalam membangun DKI Jakarta.

"Transportasi umum itu adalah tentang sosiologi masyarakat. Bagaimana kita membangun kesetaraan, mambangun perasaan kebersamaan, dan membangun interaksi," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya