Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pengamat Sebut Jalur Sepeda di Jakarta Sekadar Bangunan Fisik 

Tri Subarkah
01/2/2022 19:46
Pengamat Sebut Jalur Sepeda di Jakarta Sekadar Bangunan Fisik 
Jalur sepeda di Jakarta(Antara/Reno Esnir)

PENGAMAT transportasi Djoko Setijowarno menyebut jalur sepeda yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya sekadar bangunan fisik. Perluasan jalur sepeda tidak sebanding dengan pengawasan yang dilakukan. 

"Karena asal cuma bangun secara fisik, tapi dalam hal pengawasannya lemah," kata Djoko saat dihubungi Selasa (1/2). 

Djoko berpendapat, jalanan di Indonesia, khususnya di Ibu Kota, masih disesaki dengan pengendara sepeda motor. Selain penyerobotan jalur sepeda, masih banyak ditemui pesepeda motor yang memarkirkan kendaraannya di jalur sepeda. 

Oleh karena itu, pengendalian dan penegakkan hukum bagi pelanggar jalur sepeda harus digencarkan. 

"Secara fisik oke, luar biasa, tapi gimana mau lewat, yang sudah diberi pelindung saja tetap dilewati sepeda motor, apalagi yang tidak ada pelindungnya?" ujar Djoko. 

Baca juga : Libur Imlek, 136.052 Kendaraan Tercatat Tinggalkan Jabodetabek

Djoko berharap Anies dapat menertibkan jalur sepeda sebelum masa kepemimpinannya berakhir pada Oktober mendatang. Di samping itu, ia juga meminta agar Anies meninjau ulang rencana integrasi pembayaran transportasi massal di Jakarta dengan satu kartu. Menurutnya, program itu rawan pelanggaran regulasi. 

"Orang bayar satu kali bisa ke mana-mana, bagus itu. Cuma institusi yang mau ngutip itu bahaya, harus ditinjau ulang, bisa jadi temuan. Karena uang itu uang masyarakat, harus dipertanggungjawabkan," jelasnya. 

Di samping itu, Djoko juga mengkritik Anies yang kurang melanjutkan program gubernur sebelumnya. Pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, Djoko menyebut juru parkir ditertibkan dan diberi gaji bulanan. Di zaman Anies, parkir liar justru dikuasai oleh organisasi masyarakat. 

"Padahal itu potensi parkir di DKI itu saya pernah hitung bisa Rp1 triliun yang parkir tepi jalan," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik