Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Disdik DKI: Hanya 1 Klaster Sekolah Selama PTM

Putri Anisa Yuliani
23/9/2021 17:34
Disdik DKI:  Hanya 1 Klaster Sekolah Selama PTM
Pembelajaran Tatap Muka(MI/Ramdani)

DINAS Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan hanya ada satu klaster penularan covid-19 akibat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Ibukota. Dalam satu klaster tersebut hanya terdapat dua kasus positif covid-19 yang menimpa siswa.

Hal tersebut terjadi di SDN 03 Klender. Menurut Kasubbag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja, mulanya terdapat satu siswa yang terpapar covid-19 di SD tersebut dan berasal dari klaster keluarga. Kemudian, siswa tersebut menularkan kepada teman sekelasnya.

"SOP-nya begitu ada yang positif, kami langsung tutup sekolah selama 3 hari untuk disinfeksi dan di-tracing. Setelah tracing hanya 1 siswa yang positif," kata Taga saat dikonfirmasi, Kamis (23/9).

Sementara itu, ada siswa dan guru di sekolah lainnya yang juga terpapar covid-19 namun dari hasil tracing dipastikan bahwa bukan klaster PTM. Mereka tertular dari klaster keluarga.

Baca juga : DPRD Harap DKI Terbuka Soal Kasus Covid-19 di Sekolah

Kasus tersebut antara lain di SMKN 66 (1 guru), SDN Pondok Ranggon 02 (1 siswa), SMP PGRI 20 (1 guru), SMAN 25 (1 guru), dan SMAN 20 (1 siswa). Namun, total ada tujuh sekolah yang ditutup ditambah dengan SDN 05 Jagakarsa yang melanggar protokol kesehatan. Temuan ini berdasarkan pelaksanaan PTM terbatas sejak 30 Agustus lalu.

"Makanya ketika ada temuan itu langsung, walaupun itu klaster rumah kita langsung segara SOP-nya ditutup selama 3 hari, disinfektan dan di-tracing langsung. Ternyata dari 6 sekolah itu hanya 1 yang SDN 03 Klender yang ada 1 temennya kena tapi setelah itu tidak ada lagi yang kena, semuanya negatif," pungkasnya.

Untuk itu, ia masih belum bisa memahami data 25 klaster covid-19 akibat PTM yang disebut-sebut oleh situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Nah, ini yang saya tidak berani menjawab. Karena itu kan survei Kemendikbud bagaimana. Saya sudah coba cek ke semua wilayah tidak ada," jelasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya