Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menparekraf Apresiasi Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi

Insi nantika Jelita
03/9/2021 21:32
Menparekraf Apresiasi Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi
Salah satu budaya betawi, kerak telor(MI/Haufan Hasyim Salengke)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang dikembangkan pengelola Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Jakarta Selatan, melalui Bank Sampah Pemuda Mandiri. 

Program tersebut diyakini menciptakan konsep pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable tourism. Bank Sampah Pemuda Mandiri ialah aktivitas mengumpulkan sampah yang masih layak pakai untuk diolah menjadi produk ekonomi kreatif. 

“Tadi kita melihat ada Bank Sampah yang sedang dikembangkan, ini merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan dan juga membuka peluang usaha bagi masyarakat Betawi," tutur Sandiaga. 

Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi ini menjadi salah desa wisata yang masuk ke dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Disampaikan Menparekraf, ADWI merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf untuk mewujudkan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. 

Baca juga : Desa Wisata Awards 2021 Diharap Turut Pulihkan Sektor Pariwisata

“Jadi bukan lagi kita yang membangun desa, tapi justru desa wisata yang membangun Indonesia,” lanjutnya. 

Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Sesuai dengan namanya, desa wisata ini merupakan kawasan yang difungsikan sebagai tempat pelestarian budaya Betawi, sehingga keseharian serta adat istiadat masyarakat Betawi dapat dijumpai disini. Seperti latihan pencak silat, palang pintu, aqiqah, injak tanah, hingga ngarak penganten sunat. 

Desa seluas 289 hektare ini juga memiliki dua setu, yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dimanfaatkan untuk wisata air, seperti sepeda air, olahraga kano, dan memancing.

Selain adat istiadat yang masih kental, ada pula kuliner khas dari Betawi yang sangat menggugah selera dan memanjakan lidah, di antaranya kerak telor, laksa, es selendang mayang, toge goreng dan juga bir pletok. Menparekraf pun berkesempatan untuk belajar meracik es selendang mayang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya