Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dianiaya Hingga Babak Belur, Ryan Jombang Polisikan Bahar Bin Smith

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
19/8/2021 16:12
Dianiaya Hingga Babak Belur, Ryan Jombang Polisikan Bahar Bin Smith
Bahar bin Smith(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

TERPIDANA kasus pembunuhan berantai Very Idham Heryansyah aka Ryan Jombang berencana melaporkan penceramah Bahar bin Smith ke Bareskrim Polri terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya di Lapas Gunung Sindur, Bogor.

Kuasa Hukum Ryan Jombang, Benny Daga menyebut saat ini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan berkonsultasi dengan penyidik di Bareskrim.

"Hari ini kami datang ke Bareskrim kami bawa bukti-bukti yang ada. Kami perlihatkan ke teman-teman penyidik, SPKT Bareskrim Mabes Polri. Kemudian, teman-teman dari Bareskrim Mabes Polri menyarankan kami untuk menambah lagi beberapa bukti," papar Benny di Gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (19/8).

Benny mengaku pihaknya masih mendiskusikan lebih lanjut dengan kliennya terkait hasil konsultasi hukumnya dengan penyidik.

Pihaknya, kata Benny, telah menyerahkan beberapa alat bukti kepada penyidik.

Namun, pihaknnya juga tetap diminta untuk menyiapkan bukti tambahan oleh penyidik.

Baca juga: 50 Geng Remaja Jadikan Johar Baru Kampung Tawuran

Benny juga mengemukakan bahwa Ryan membantah terlibat perkelahian dengan Bahar di dalam Lapas. Benny menuturkan kejadian tersebut murni sebagai bentuk penganiayaan sepihak.

Benny mengklaim bahwa kliennya tak melakukan perlawanan. Bahkan, Benny menyatakan terjadi pengerahan massa untuk menganiaya Ryan pada Senin (16/8) silam.

"Itu jumlahnya cukup banyak, dan yang jadi pertanyaan saya aneh. di dalam lapas, lalu bisa masuk orang dari luar, masuk di dalam lapas lalu mengobrak-abrik di dalam lapas untuk mencoba menyerang klien kami," ujarnya.

Ryan melalui pengacaranya pun membantah telah mencuri uang Bahar. Ia mengaku Bahar-lah yang memiliki utang dan harus dilunasi kepada kliennya sehingga diminta pembayarannya kala itu.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Gunung Sindur, Mujiarto, menyatakan kedua terpidana terlibat dalam perselisihan. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya