Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

50 Geng Remaja Jadikan Johar Baru Kampung Tawuran

Hilda Julaika
19/8/2021 09:37
50 Geng Remaja Jadikan Johar Baru Kampung Tawuran
Tawuran(Ilustrasi)

POLISI tengah menyelidiki kasus pelaku tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, yang memakan korban jiwa seorang tukang ojek daring. Sosiolog Universitas Indonesia Ida Ruwaida menyoroti fenomena sosial ini lantaran Johar Baru memang terkenal sebagai kawasan yang sering terjadi tawuran.

Motif aksi tawuran yang kerap terjadi sebagai ajang eksistensi antarwarga kelompok. Ida bahkan menyebut dari hasil pemetaan tim Sosiolog UI, setidaknya ada 50 geng atau kelompok warga yang tersebar di kelurahan, di antaranya Tanah Tinggi, Johar Baru dan Kampung Rawa.

"Studi kami menunjukkan motif tawuran memang bisa hal-hal sepele, bahkan menjadi ajang eksistensi dari kelompok atau 'gank'," kata Ida saat dihubungi.

Lebih lanjut dijelaskan, motif dari terjadinya tawuran di kelompok warga Johar Baru ini adalah “violence for fun”. Biasanya mulanya terjadi tawuran karena adanya cekcok sesama warga. Hal ini diperparah dengan pihak-pihak lain yang melakukan provokasi.

Alhasil tawuran antarkelompok sering tak terhindarkan. Salah satu yang sering terjadi di Kelurahan Tanah Tinggi (Baladewa) versus warga di Kelurahan Kampung Rawa. Hasil kajian mengungkapn pada tahun ini sudah terjadi tiga kali aksi tawuran di Johar Baru.

"Hal menarik ada indikasi bahwa tawuran bisa distimulus oleh pihak-pihak tertentu yang dimungkinkan memiliki agenda terselubung," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan Empat Remaja Tersangka Tawuran Maut di Cengkareng

Menurutnya, kondisi Pendidikan yang rendah dan keterampilan yang lemah membuat kelompok warga usia muda ini menjadi rentan, marginal, bahkan terstigma. Pihaknya menyarankan pemerintah dan kepolisian untuk mengutamakan pendekatan persuasif dan edukatif untuk kelompok warga rawan tawuran ini.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Indramayu, 51, meninggal dunia setelah disabet senjata tajam dalam aksi tawuran di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/8) dini hari. Indramayu yang saat itu berupaya membubarkan tawuran justru meregang nyawa setelah terkena sabetan senjata tajam.

Adik korban, Mega Nilamsari, 31, mengatakan kakaknya tidak ikut dalam aksi tawuran. Kakaknya yang saat itu tengah dalam perjalanan pulang berniat meleraikan tawuran. Namun, ada seseorang yang menyerang kakaknya.

Polsek Johar Baru pun telah menangkap satu orang pelaku tawuran yang diduga ikut menyerang tukang ojek daring bernama Indramayu hingga meregang nyawa di Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Sudah kami amankan (tangkap)," kata Kapolsek Johar Baru Kompol Edison saat dihubungi, Rabu (18/8).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya