Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anies: Jika Dua Pekan Lalu Kapasitas Faskes tak Dinaikkan, DKI Sudah Kolaps

Hilda Julaika
26/6/2021 13:38
Anies: Jika Dua Pekan Lalu Kapasitas Faskes tak Dinaikkan, DKI Sudah Kolaps
Gubernur DKI Anies Baswedan saat berbincang dengan pemudik di kawasan Sunter, Jakarta.(Antara)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kondisi fasilitas kesehatan yang sudah lampu merah. Dia bahkan menyebut jika dua pekan lalu Jakarta tidak menaikkan kapasitas rumah sakit, fasilitas kesehatan sudah kolaps saat ini.

“Kalau saja kita tidak segera menaikkan kapasitas rumahs sakit dua pekan lalu, mungkin pekan kemarin kita sudah penuh 100% dan sudah kolaps. Tapi alhamdulillah, dengan adanya penambahan yang luar biasa, sejauh ini masih bisa tertangani,” ujar Anies melalui akun Instagram @aniesbaswedan, Sabtu (26/6).

Namun, lanjut dia, situasi belum membaik karena harus berpacu dengan penyebaran covid-19 yang semakin masif. Hal ini membuat orang nomor satu di DKI khawatir. Serta, mengingatkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Sementara itu, Pemprov DKI terus meningkatkan 3T dan vaksinasi.

Baca juga: BOR RS di Jakpus Capai 93%, Pemda Pasang Tenda Darurat di RSUD Tarakan

“Penambahan (kasus covid-19) itu seperti berlomba. Di satu sisi, kita menambah kapasitas rumahs akit dan isolasi, tapi juga jumlah kasus bertambah terus,” tutur Anies.

Pemprov DKI telah menambah tempat isolasi terkendali, karena kapasitas RSDC Wisma Atlet yang sudah terisi penuh. Saat ini, Wisma Atlet hanya menerima pasien covid-19 dengan gejala yang serius. Adapun pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan, bisa dialihkan ke Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.

Baca juga: Viral Antrean Pasien, RSUD Kota Bekasi Tambah Kapasitas Tempat Tidur

Pun, rumah sakit juga kapasitasnya terus dinaikkan. Anies mengklaim kapasitas rumah sakit sat ini sudah di atas kondisi saat gelombang covid-19 pertama. Dia juga mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah, karena adanya lonjakan kasus covid-19.

Belum lagi, ancaman penyebaran varian baru covid-19 yang bisa menyebar lebih cepat. "Jadi saya ingin ingatkan yuk kita sama-sama sadari bahwa virus ini masih ada. Penularan lebih cepat, lebih banyak yang terpapar. Dengan situasi itu, saya anjurkan Sabtu dan Minggu di rumah saja, kalau tidak ada keperluan yang mendesak,” pungkasnya.

Menurutnya, situasi saat ini berbeda dengan pekan-pekan sebelumnya. Sehingga, warga Ibu Kota diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebab, risiko yang terpapar virus covid-19 lebih besar.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya